BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Saat ini, industri studio foto menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan banyaknya studio baru yang bermunculan.
Perubahan pola konsumsi yang kini lebih mengarah pada pemasaran online, menuntut studio foto untuk berinovasi agar mampu bersaing dan berkembang sesuai kebutuhan zaman.
Menyadari tantangan ini, inovasi dalam layanan dan strategi pemasaran digital menjadi sangat penting dilakukan untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis.
Dari kemudahan akses layanan hingga promosi kreatif di media sosial dan kolaborasi dengan influencer, strategi yang tepat akan membantu memperkuat daya tarik bisnis.
Dalam rangka mendukung pemberdayaan UMKM, Telkom University mengadakan Pelatihan Kewirausahaan Digital UMKM yang diadakan di Bandung Techno Park dengan menggandeng Bandung Photo Studio sebagai mitra beberapa waktu lalu.
Pelatihan ini bertujuan membekali UMKM dengan keterampilan digital untuk menghadapi tantangan bisnis.
Seperti penggunaan teknologi pemasaran yang efektif dan penerapan prinsip inovasi, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan relevansi mereka di pasar.
Secara keseluruhan, pelatihan ini menekankan pentingnya transformasi digital dalam bisnis, dengan mengupas beragam strategi pemasaran modern yang efektif.
Mencakup pendekatan berbasis teknologi yang dirancang untuk memperluas jangkauan audiens.
Pelatihan juga menyoroti pentingnya analisis pasar yang tepat guna memahami perilaku konsumen dan menyesuaikan produk serta strategi pemasaran yang relevan dengan kebutuhan pasar, terutama bila menyasar generasi muda.
“Dunia bisnis itu selalu berubah. Perubahan menuju dunia digital mendorong kita untuk mengembangkan strategi berbasis analisis, karena yang kita tawarkan belum tentu sama dengan yang dibutuhkan oleh orang lain—kita perlu melihat respons terlebih dahulu. Dalam strategi pemasaran, memahami minat audiens adalah langkah awal untuk membangun kesadaran yang efektif bagi pelanggan, tentunya didukung oleh alat dan teknologi yang tepat,” ungkap pembicara dalam kegiatan pelatihan, Rajiv Mangruwa DBA.
Peningkaan Pelayanan
Rajiv juga menjabarkan kesalahan-kesalahan dalam berbisnis banyak terjadi karena ide yang stagnan.
“Ketika responsnya hanya, ‘kalau tidak mau beli, ya sudah,’ maka pendekatan ini justru bisa menjadi bumerang. Dalam dunia usaha, inovasi dan fleksibilitas harus terus dijaga agar tetap relevan dan menarik bagi pelanggan,” ujarnya.
Dalam sesi diskusi, menjawab pertanyaan tentang cara meningkatkan kesadaran konsumen terhadap layanan Bandung Photo Studio selain melalui inovasi, Rajiv menjelaskan pentingnya memahami kebutuhan spesifik konsumen untuk menarik minat mereka.
Ia menyarankan agar studio foto tidak hanya menyediakan layanan standar, seperti cetakan foto biasa. Tetapi juga menghadirkan pilihan tambahan seperti frame atau figura yang mengikuti tren saat ini.
Rajiv menambahkan untuk mengadopsi pendekatan disruptive dalam strategi pemasaran, yakni menciptakan daya tarik baru yang bisa membangun rasa “ingin” di kalangan konsumen.
Misal, dengan membuat kampanye (campaign) yang sesuai dengan momen atau tren yang diminati oleh target audiens.
Sehingga pesan yang disampaikan tidak hanya menarik tetapi juga memiliki relevansi nyata bagi penonton atau pelanggan.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen, digitalisasi bisnis bukan lagi pilihan, melainkan suatu keharusan.
Melalui pelatihan ini, output yang diharapkan adalah Bandung Photo Studio mampu beradaptasi dan berinovasi dengan cepat.
Sehingga memperoleh keunggulan kompetitif yang signifikan, menciptakan peluang baru, dan memastikan keberlangsungan di pasar yang dinamis. (fal)