PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Selalu ada hal yang menarik di dalam diri setiap orang, salah satunya, Sofie Agustina Putri Utomo, yang akrab disapa Sofie, mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pasundan.

Lahir di Subang pada 23 Agustus 2004, Sofie memiliki hobi, cita-cita, dan pandangan hidup yang menarik.

Sofie mengaku memiliki beberapa kegemaran yang memberi semangat di dalam hidupnya.

“Saya suka membaca, mendengarkan musik, menulis, dan memasak,” ujarnya.

Kecintaannya pada membaca sudah dimulai sejak kecil. Setiap kali menemukan majalah, buku, atau cerita menarik, ia tidak bisa menahan diri untuk membacanya.

“Setiap cerita memberikan pengalaman baru yang membuat saya semangat,” tambahnya.

Hobi lain yang pernah lepas dari kesehariannya adalah mendengarkan musik, teman setia di berbagai kesempatan, termasuk saat perjalanan menuju halte bus.

Di samping itu, Sofie juga tertarik pada dunia menulis. Meski belum sepenuhnya mendalami hobi ini, ia pernah menulis tiga buku kecil semasa SMP.

“Saya ingin belajar lebih jauh agar bisa menulis cerita yang lebih baik,” jelasnya.

Soal motto, Sofie menjawab bahwa quote ini selalu ia pegang di dalam hidupnya “Bukan karena Tuhan tidak tahu kesedihanmu, tapi Tuhan tahu kamu kuat”.

Sofie juga percaya bahwa hidup adalah bentuk ibadah, sehingga ia terus berusaha memperbaiki diri demi kebaikan di akhirat.

“Harapan saya ke depan adalah menyelesaikan kuliah dengan baik, sembuh dari pikiran negatif, dan membuktikan kemampuan saya kepada banyak orang,” terangnya.

Sebagai mahasiswa jurusan pendidikan, Sofie bercita-cita menjadi guru. Namun, impian terbesarnya adalah menulis novel dengan genre yang ia sukai.

“Saya ingin seperti Asma Nadia, yang bisa memikat banyak orang dengan karya-karyanya,” ungkap Sofie.

Meski tidak aktif di banyak kegiatan, ia tetap bangga mampu bertahan dan fokus pada studinya.

Terakhir Sofie juga memberikan semangat kepada kita untuk terus bersemangat dalam berbuat baik.

“Jadilah orang baik meskipun kamu tidak diperlakukan dengan baik. Karena jika kita menanam kebaikan, maka yang dipanen pun akan berbuah kebaikan,” pungkasnya. (*/tiwi)