BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mahasiswa FKIP Universitas Pasundan (UNPAS) mengikuti Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 2, yang dilaksanakan di sejumlah sekolah mitra.
PLP 2 mahasiswa FKIP Unpas mengikuti program ini mulai bulan Oktober hingga Desember 2024.
Salah satu peserta PLP 2, Rosdiana, mahasiswa yang menjalani PLP 2 di SMA Pasundan 8 Bandung, menjelaskan berbagai kegiatan yang dilakukannya selama program.
“Pada minggu pertama, kami melakukan observasi dan koordinasi dengan guru pamong, dilanjutkan dengan site-in pada minggu kedua, bersama guru pamong juga. Setelah itu, kami mulai melakukan praktik mengajar di kelas,” ujarnya.
Ia menyebutkan, tantangan terbesar yang dihadapinya adalah menghadapi peserta didik yang memiliki beragam karakter dan perilaku yang cukup unik.
Dalam menjalankan tugasnya, Rosdiana dibimbing oleh ibu Estiana, seorang guru Bahasa Indonesia, dan ibu Susi selaku bagian kurikulum.
“Guru-guru sangat terbuka dan memberi saran yang bermanfaat. Siswa juga menerima dengan baik pengajaran yang saya berikan,” kata Rosdiana.
Ia mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dirasakan adalah melawan rasa takut dan mengatasi kekhawatiran dalam mengajar.
“Saya sempat berpikir tidak bisa mengajar dan juga kesulitan membagi waktu antara kegiatan di sekolah dengan perkuliahan yang wajib dilakukan secara luring,” ungkap Nisrina. Menurut Nisrina, dukungan dari guru pamong sangat membantu dalam mengatasi tantangan tersebut.
Metode pengajaran yang diterapkan oleh keduanya juga berbeda. Rosdiana menyesuaikan metode pengajaran dengan karakteristik peserta didik di kelas, sementara Nisrina mengawali pembelajaran dengan ice breaking dan menggunakan pembelajaran berbasis game agar siswa tidak merasa bosan.
“Dengan metode ini, siswa lebih aktif dan pembelajaran pun lebih menyenangkan,” kata Nisrina.
Meski memiliki metode mengajar yang berbeda, namun, kedua mahasiswa peserta PLP 2 itu menyebutkan sangat penting bagi pengembangan kompetensi mereka.
Rosdiana menilai program ini memberikan gambaran nyata mengenai dunia pendidikan dan situasi yang mungkin dihadapi ketika sudah menjadi pendidik penuh.
Nisrina menambahkan bahwa program ini melatih mentalnya untuk lebih siap menghadapi dunia kerja. Mereka juga merasa lebih percaya diri dan memiliki pemahaman yang lebih baik dalam menghadapi berbagai kondisi kelas.
Program PLP 2 diharapkan dapat terus berkembang untuk memberikan manfaat maksimal bagi mahasiswa calon pendidik.
Dengan adanya program ini, mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan nyata di lapangan dan memahami dinamika dunia pendidikan sejak dini.
Seperti yang diungkapkan oleh Nisrina, “Bagaimanapun kondisi kelasnya, sebagai pendidik kita tidak boleh membeda-bedakan sikap.” (Fadhya Nurun Najmi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady, menyuarakan pentingnya upaya…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Alam Muharam, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Pendidikan Bahasa…
WWW.PASJABAR.COM -- Klasemen akhir MotoGP 2024 menempatkan Jorge Martin berada di puncak dengan torehan 508…
WWW.PASJABAR.COM -- Francesco Bagnaia selaku andalan tim pabrikan Ducati gagal mempertahankan gelar juara dunianya usai…
WWW.PASJABAR.COM -- Jelang laga melawan Arab Saudi pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, Sandy Walsh membeberkan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Barat tengah melakukan inspeksi…