BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Moral menjadi suatu hal yang kurangnya dibudayakan oleh kita sebagai remaja. Sedangkan dalam agama, terlebih dalam agama Islam, moral dijadikan sebagai bekal dalam mengembangkan diri dan sikap sosialisasi dalam kehidupan.
Moral menjadi hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Pendidikan moral Islam membantu generasi muda untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan membangun bangsa yang maju dan berkepribadian.
Perlu kita ketahui bahwa Generasi berkarakter merupakan konsep yang mendorong pertumbuhan individu menjadi orang yang memiliki karakter positif, seperti jujur, bertanggung jawab, respektif, dan empati.
Generasi berkarakter dapat membangun masa depan yang bermoral. Karena itu membangun generasi yang berkarakter dapat menghidupkan kembali moral para remaja yang mulai memudar pada zaman ini.
Di tengah arus perkembangan zaman yang sangat pesat ini, membangun generasi berkarakter untuk revitalisasi moral remaja islam menjadi hal yang harus diperhatikan. Revitalisasi merupakan sebuah proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya.
Namun permasalahan yang banyak terjadi di masa ini merupakan turunnya nilai moral pada remaja termasuk pada remaja muslim. Turunnya nilai moral pada remaja disebabkan kurangnya Pendidikan karakter. Semakin berkembangnya zaman orang orang mengabaikan pentingnya Pendidikan karakter. Hingga banyak sekali kasus remaja pada generasi sekarang yg melakukan tindakan yg tidak bermoral.
Pendidikan karakter dapat membantu dalam memperbaiki krisis moral yang terjadi pada generasi muda dan membentuk individu yg lebih baik.
Krisis moral menunjukan adanya penurunan tingkah laku dan etika. Drs. H. Burhanudin Salam memberikan pengertian etika sebagai norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam kehidupannya. Jika krisis moral ini banyak terjadi, maka semakin mencerminkan kurangnya kualitas perilaku manusia didalam kehidupan.
Krisis moral dapat mempengaruhi kualitas hidup individu. Kualitas hidup individu yang buruk akan memberikan dampak yang buruk terhadap kehidupan sosial. Kehidupan sosial yang di dapat apabila terjadi banyaknya pengaruh dari krisis moral dapat meningkatkan beberapa dampak. Contohnya meningkatnya tindakan kriminal, korupsi, kekerasan, dan diskriminasi Sangat buruk bukan. Lagi lagi dari permasalahan tersebut dapat mempengaruhi kehidupan kita, secara individu maupun sosial.
Manusia hidup sebagai mahkluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Namu apabila generasi semakin berkurangnya karakter yang bermoral maka akan memberikan dampak yang buruk terhadap keberlangsungan hidup kita kedepannya. Bila tidak ada inovasi untuk membangun generasi yang berkarakter, maka kehidupan yang tidak bermoral akan menjadi turun menurun dari generasi ke generasi.
Karakter merupakan sikap, pikiran, dan tindakan dari individu seseorang. Karakter yang baik tidak akan jauh dari nilai nilai agama. Terutama agama islam, Agama islam mengajarkan kita agar menjadi manusia yg berkarakter akhlak mulia.
Dilansir dari babel.kemenag.go.id Al-Quran dan Hadits menjadi petunjuk yang membantu membentuk karakter yang baik dan berorientasi pada kepentingan Allah dan masyarakat. Tanpa pembentukan karakter yang benar maka akan menjadi pantangan untuk kita untuk hidup dalam masyarakat.
Dalam pembentukan karakter kita memerlukan inovasi dalam Pendidikan. Bisa kita simpulkan Inovasi merupakan suatu proses untuk mewujudkan nilai baru.
Pendidikan agama islam menjadi salah satu inovasi yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan karakter kita yang dapat mewujudkan terjadinya revitalisasi moral terhadap remaja islam. Karena dalam Pendidikan agama islam kita diajarkan untuk memiliki akidah dan juga nilai nilai moral.
Namun di zaman generasi yang sekarang ini para remaja memiliki sedikit gairah untuk mempelajari agama. Maka dari itu diperlukan inovasi agar membangun gairah para remaja mempelajari Pendidikan agama islam untuk memperkuat perubahan dan pertahan terhadap moral remaja islam. Kita harus bisa mengikuti perkembangan zaman yang ada.Perkembangan sosial dan teknologi mempengaruhi keberlangsungan hidup kita.
Dilansir dari kompas.com pendidikan di Indonesia pada saat ini masih mengalami kesulitan. Meskipun saat ini pendidikan Indonesia mengalami banyak kemajuan, namun upayanya masih belum maksimal. Hal ini terkendala masalah-masalah, seperti kurangnya kesejahteraan tenaga pengajar, minimnya akses terhadap pendidikan, hingga rendahnya tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat.
Kondisi pendidikan yang seperti ini cenderung akan membangun lingkungan yang buruk untuk para remaja dalam mengenyam pendidikan. Dan hal ini akan menimbulkan banyak dampak buruk. Jika semangat remaja untuk mengenyam pendidikan hilang maka akan beresiko terhadap tingginya angka putus sekolah,dan berpengaruh terhadap kurangnya karakter dalan generasi kita.
Dilansir dari kompas.com meningkatnya angka putus sekolah dipengaruhi dari sistematika mengajar. Maka dari itu kita harus memberikan inovasi baru yang kreatif untuk mencegah terjadinya kenaikan angka putus sekolah. Agar dari generasi ke generasi memiliki. Bisa dilihat dalam grafik ditunjukan bahkan SD menjadi tingkat tertinggi dari jumlah putus sekolah. Dikarenakan kurangnya pemberdaya dalam Pendidikan.
Dengan putusnya sekolah maka akan kurangnya pembangunan karakter terhadap individu. Yang akan terbawa hingga dimasa depan nanti. Maka dari itu inovasi atau Teknik pembelajaran juga dapat menjadi cara kita untuk memulai membangun generasi yang berkarakter.
Salah satu inovasi ditengah perkembangan zaman ini adlah dengan memanfaatkan canggihnya teknologi.
Dilansir dari inews.id generasi pada zaman sekarang cenderung lebih suka belajar menggunakan teknologi, karena dianggap lebih mudah, praktis, dan memiliki banyak keunggulan dalam mengakses informasi. Dengan itu Teknologi dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik bagi remaja, seperti menyajikan video pembelajaran atau aplikasi pendidikan agama Islam.
Menggunakan metode yang inovatif dalam pembelajaran juga dapat membantu menarik gairah remaja untuk belajar Pendidikan agama islam.
Untuk menarik gairah remaja dalam mempelajari pendidikan agama, kita memerlukan dukungan dukungan dari faktor lain. Seperti yang sudah dikatakan membentuk sistematika pembelajaran yang baik dan mengikuti zaman.
Dengan dukungan dari teknologi maka sistematika pembelajaran akan lebih menarik untuk para remaja. Cara para pengajar menuangkan setiap materi yang akan diberikan pun menjadi hal yang harus diperhatikan. Remaja pada zaman ini lebih cenderung mudah bosan dalam pembelajaran. Bosan akan terpacu karena kurangnya kreativitas dari segi pembelajaran yang ada.
Inovasi tersebut menjadi salah satu dari pengembangan untuk generasi yang berkarakter agar terjadinya revitalisasi pada moral remaja islam. Semakin terbentuknya karakter didalam individu kita, maka moral kita akan mengalami perubahan menjadi lebih berkualitas yg baik. Karena sudah sepantasnya seperti yang diajarkan oleh agama islam bahwa moral memiliki nilai yang penting dalam kehidupan. Islam menjadi agama yang sangat menjunjung moral.
Bahkan hal terkecil dalam moral seperti etika dalam kegiatan sehari hari pun tercantum dalam ajaran islam. Karena dalam hadist disebutkan bahwa,
إنَّ أثقَلَ ما في ميزانِ المؤمِنِ يومَ القيامةِ خُلُقٌ حسَنٌ وإنَّ اللهَ يُبغِضُ الفاحشَ البذيءَ
Yang artinya “Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan amal bagi seorang mu’min adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak menyukai orang yang berbicara keji dan kotor.” (HR At-Tirmidzi)
Memiliki karakter yang berakhlak baik menjadi kunci individu kita menjadi lebih baik, disiplin, bertanggung jawab dan matang untuk menjalin hubungan sosial. Pengembangan generasi yang berkarakter menjadi tahap awal menuju revitalisasi moral. Proses pengembangan ini memanglah sulit namun banyak keuntungan yang dapat kita rasakan.
Saya yakin keuntungan dari pembangunan generasi yg berkarakter untuk mewujudkan revitalisasi moral remaja ini sangatlah banyak. Jika dimulai dari generasi kita maka kita akan menghasilkan bibit bibit generasi yang memilki karakter dengan moral yang tinggi. Generasi dengan moral yang baik akan menciptakan lingkungan sosial yang positif. Hidup didalam lingkungan yang positif akan menciptakan perasaan aman, nyaman, dan juga damai.
Karena bisa dilihat pada zaman sekarang susah sekali untuk mendapatkan perasaan aman dan nyaman didalam lingkungan. Banyak sekali kasus yang merugikan kita karena kurangnya simpati dalam pengembangan karakter, khususnya pada remaja.
Banyak kasus yang memperlihatkan seberapa krisisnya moral pada saat ini. Bisa kita lihat salah satu contoh kasus yang menunjukan krisisnya moral pada generasi remaja sekarang.
Dilansir dari news.detik.com kasus 5 org remaja menganiaya temanya yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Bahkan sebelum menjelaskan bagaimana kejadiannya pun kita bisa menilai bahwa tidak ada letak moralitas didalamnya.
Remaja yang seharusnya sibuk menempuh Pendidikan justru melakukan hal yang merusak kenyamanan lingkungan sosialnya.
Perbuatan tersebut jauh dari dasar moral agama. Bahkan melanggar moral agama, yang sejak dulu mengajarkan kita untuk saling menyayangi dan mengasihi sesama umat manusia. Menurut saya mewujudkan kenyamanan lingkungan sosial dan generasi yang bermoral, Kita harus melakukan pengembangan karakter.Dari pengembangan karakter kita bisa memulai perubahan baru untuk menjadi lebih baik.
Jika kita terus bertahan dengan generasi yang memiliki bekal karakter yang buruk maka akan berdampak negatif pada individu, masyarakat, dan negara
secara keseluruhan.
Menurunnya moralitas masyarakat, meningkatnya tingkat kriminalitas, menurunnya kualitas belajar, dan masih banyak lagi.
Saya sangat setuju dengan mengembangkan generasi berkarakter dapat berpengaruh terhadap proses revitalisasi moral pada remaja islam. Moral harus kita pertahankan dan kembangkan, kuncinya dengan mengembangkan generasi yang berkarakter. Agar dampak yang dapat kita rasakan tidak hanya di zaman ini, namun dimasa depan juga.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa membangun generasi berkarakter merupakan inovasi untuk revitalisasi moral remaja muslim bukanlah sekadar tugas, tetapi sebuah amanah. Melalui pengembangan karakter ini kita dapat membentuk remaja Muslim yang bukan hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas moral untuk menjadi pemimpin masa depan yang membawa berkah bagi umat dan bangsa.
Dengan ini saya berharap terwujudnya inovasi revitalisasi lewat pengembangan generasi yang memiliki karakter dapat segera diperhatikan. Agar dapat mempertahankan moral setiap individu pada remaja untuk masa depan yg lebih baik.
Ditulis oleh : Hasna Shofiyah (Mahasiswi PBSI Pascasarjana Universitas Pasundan)
(*/tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Menjalani hari-hari dengan hal positif, adalah hal yang dilakukan oleh Riksa Latifah, yang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Banjir yang melanda di Kabupaten Bandung sejak Rabu, 20 November hingga Minggu…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Komunikasi dan Digital mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah merancang lima strategi untuk memaksimalkan kunjungan wisatawan domestik…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Gunung Api Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur…