CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Jumat, 23 Mei 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Pilihan Kita untuk Masa Depan

Yatti Chahyati
25 November 2024
Opini Prof Didi Turmudzi

Opini Prof Didi Turmudzi. (Foto: ist Freepik)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

 

Prof Didi Turmudzi
(foto: pasjabar)

Oleh : Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. 

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM —  Kita hidup di era yang penuh tantangan. Ketika kekuatan-kekuatan besar terus memperluas pengaruhnya di seluruh dunia,

masyarakat global dihadapkan pada pilihan: Apakah kita akan membiarkan diri kita terbawa arus imperialisme baru, atau kita akan bangkit dan mengambil kendali atas masa depan kita sendiri?

Mari kita mulai dengan kisah nyata dari Amerika Latin, tepatnya di Bolivia. Pada tahun 2000, pemerintah memutuskan untuk memprivatisasi air,

sebuah sumber daya yang seharusnya menjadi hak dasar setiap manusia. Perusahaan multinasional Bechtel mengambil alih pengelolaan air dan segera menaikkan tarif hingga banyak warga tidak mampu lagi membayar air bersih. 

Namun, masyarakat Bolivia tidak tinggal diam. Mereka bangkit, turun ke jalan dan memprotes kebijakan yang tidak adil ini.

Baca juga:   Strategi Dinkes Jabar Tangani Varian Omicron

Setelah berbulan-bulan demonstrasi dan bentrokan dengan aparat, akhirnya pemerintah mundur, dan privatisasi air dihentikan.

Kemenangan ini dikenal sebagai ”Perang Air Bolivia,” sebuah contoh konkret bagaimana masyarakat bisa bersatu untuk melawan kekuatan imperialisme baru dan memenangkan hak-hak mereka.

 Dari cerita Bolivia, kita bisa melihat bahwa masyarakat memiliki kekuatan besar ketika mereka bersatu untuk tujuan yang adil.

Lantas apa saja yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat global untuk melawan imperialisme baru dan membangun masa depan yang lebih adil?

Edukasi dan Kesadaran: Langkah pertama adalah meningkatkan kesadaran akan isu-isu global. Masyarakat harus memahami bagaimana kebijakan-kebijakan internasional dan kekuatan ekonomi memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Baca juga:   Sayap Pesawat Lion Air Tabrak Garbarata Bandara Mopah Merauke

Edukasi menjadi kunci agar kita tidak mudah terpengaruh oleh propaganda yang mendukung status quo.

Kolaborasi Global: Tantangan global membutuhkan solusi global. Negara-negara dan masyarakat di seluruh dunia harus bekerja sama, saling mendukung,

dan berbagi pengetahuan untuk mengatasi ketidakadilan. Misalnya, gerakan seperti ”Fair Trade” yang mendorong perdagangan yang adil antara negara maju dan berkembang, bisa menjadi model kolaborasi yang positif.

Penguatan Institusi Lokal: Ketentuan imperialisme seringkali berhasil karena lemahnya institusi lokal. Oleh karena itu,

memperkuat pemerintahan lokal, mendukung ekonomi komunitas, dan mempromosikan partisipasi warga dalam pengambilan keputusan adalah langkah penting untuk melawan dominasi eksternal.

Penggunaan Teknologi untuk Keadilan: Di era digital, teknologi bisa menjadi alat yang kuat untuk melawan ketidakadilan.

Media sosial, misalnya telah terbukti efektif dalam menyebarkan informasi dan mengorganisir gerakan protes di seluruh dunia.

Baca juga:   Tiket Indonesia vs Bahrain Mulai Dijual

Memanfaatkan teknologi dengan bijak bisa membantu masyarakat mempertahankan hak-haknya dan membangun masa depan yang lebih adil.

Perjuangan melawan imperialisme baru bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berati tidak mungkin.

Setiap individu memiliki peran dalam membentuk masa depan dunia. Dengan kesadaran, kerjasama, dan tekad untuk keadilan, kita bisa menciptakan dunia yang lebih adil dan setara bagi semua orang.

Pilihannya ada ditangan kita. Apakah kita akan menjadi penonton dalam sejarah, atau kita akan menjadi aktor utama yang menentukan jalan masa depan?

Jika Bolivia bisa melakukannya, begitu pula kita. Mari kita bersatu, bergerak, dan menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk semua. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Yatti Chahyati
Tags: opini prof didi


Related Posts

No Content Available

Recommended

Dramatis! Persib Raih Satu Poin di Kandang Borneo FC

Persib Bandung Tak Terlalu Ngotot Salip Borneo FC

1 tahun yang lalu
FOTO : Pemprov Jabar Tes SWAB Jurnalis

Hari Ini Jabar Sumbang Kasus Baru COVID-19 Terbanyak

4 tahun yang lalu
Orang Tua Pegi alias Perong Datangi Polda Jabar Hari Ini

Orang Tua Pegi alias Perong Datangi Polda Jabar Hari Ini

12 bulan yang lalu
Peneliti Sebut Pria Lebih Berisiko Kena Kanker

Peneliti Sebut Pria Lebih Berisiko Kena Kanker

3 tahun yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Haliburton & SGA Bersinar di Final Wilayah NBA 2025
HEADLINE

Haliburton & SGA Bersinar di Final Wilayah NBA 2025

23 Mei 2025

www.pasjabar.com -- NBA 2025 memasuki babak final wilayah dengan suguhan duel dramatis dan kelahiran bintang baru. Dua...

DPRD Jabar Sidak SMKN 13 Soal Pungutan Rp 5,5 Juta

DPRD Jabar Sidak SMKN 13 Soal Pungutan Rp 5,5 Juta

22 Mei 2025
Kluivert Terkagum Saat Tinjau TC Timnas Indonesia di Bali

Kluivert Terkagum Saat Tinjau TC Timnas Indonesia di Bali

22 Mei 2025
Xabi Alonso Desak Real Madrid Rekrut Florian Wirtz

Xabi Alonso Desak Real Madrid Rekrut Florian Wirtz

22 Mei 2025
Del Piero Kini Resmi Jadi “Mister”

Del Piero Kini Resmi Jadi “Mister”

22 Mei 2025

Highlights

Xabi Alonso Desak Real Madrid Rekrut Florian Wirtz

Del Piero Kini Resmi Jadi “Mister”

Perjalanan Emas Tottenham di Liga Europa

Ruben Amorim Siap Pergi Tanpa Pesangon

Son Heung Min Angkat Trofi Liga Europa Tanpa Medali

Nick Kuipers Pamit dari Persib Bandung

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.