BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung akan menerjunkan 427 petugas kebersihan untuk antisipasi sampah.
Petugas ini terdiri dari petugas taman, penyapu jalan, dan pengangkut sampah yang akan bekerja lembur untuk mengantisipasi lonjakan sampah selama momen perayaan tersebut.
Kepala DLH Kota Bandung, Dudy Prayudi, menjelaskan bahwa para petugas akan disebar di enam Sub Wilayah Kota (SWK) dan 47 titik yang diprediksi menjadi pusat keramaian.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, volume sampah di malam tahun baru saja mencapai 54 ton, dan jumlah tersebut diprediksi bisa meningkat.
“Petugas akan bekerja setelah keramaian selesai, dengan harapan pukul 01.00 WIB sudah tidak ada kerumunan, sehingga mereka bisa mulai membersihkan area,” ujar Dudy.
Kasus Tumpukan Sampah Pasar Caringin
Selain itu, tumpukan sampah yang menggunung selama tiga bulan di Pasar Caringin, Kota Bandung, menjadi sorotan.
Bau tak sedap dari tumpukan sampah ini telah mengganggu aktivitas warga dan pedagang. Seorang pedagang, Adang (45), mengaku masalah ini telah berlangsung lama.
“Sudah tiga bulan sampahnya menumpuk, nggak diangkut-angkut padahal sudah banyak sekali,” katanya.
Seorang petugas kebersihan mengungkapkan bahwa pengurangan ritase pengangkutan sejak kebakaran TPA Sarimukti pada 2023 menjadi penyebab utama.
“Biasanya ada 10 ritase pengangkutan per hari, tapi sekarang hanya tiga ritase,” ujarnya.
Menanggapi situasi ini, Dudy Prayudi menegaskan bahwa Pasar Caringin merupakan area milik swasta.
Sehingga pengelolaan sampahnya menjadi tanggung jawab pihak pengelola pasar, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah.
“Pasar Caringin dimiliki oleh swasta, jadi pengelola wajib menangani sampah di area tersebut. DLH hanya menangani pasar-pasar milik Pemkot Bandung,” jelas Dudy.
DLH akan melakukan investigasi terkait penumpukan sampah di sejumlah pasar.
Dudy mengingatkan bahwa pedagang memiliki kewajiban untuk memilah sampah sejak dari sumbernya agar pengelolaan menjadi lebih efektif.
“Kami terus berkoordinasi dengan DLH Provinsi Jawa Barat untuk memastikan pengelolaan sampah berjalan baik, termasuk pengiriman ke TPA Sarimukti yang kapasitasnya saat ini terbatas,” pungkasnya.
Tindakan antisipatif dan kolaborasi diharapkan mampu mengatasi lonjakan sampah selama momen Nataru dan memperbaiki pengelolaan sampah di kawasan pasar. (rif)