Oleh: Prof. Dr. H. Ali Anwar, M.Si (Ketua Bidang Agama Paguyuban Pasundan) – Administrasi Negara dalam Buku Wawasan Islam
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Beranjak dari kenyataan bahwa negara-negara Islam sekarang telah memiliki sumber-sumber primer yang berakar dari pengalaman sejarahnya, hal ini mendorong untuk tidak tertarik dan meniru modelmodel pembangunan asing, termasuk pembangunan administrasi. Keengganan terhadap model-model asing tersebut akan membuat negara-negara berkembang -termasuk negara-negara Islam- lebih percaya diri dalam mencari identitas nasional dan mendorong endognitas.
Dalam upaya menggali akar tersebut, muncul dorongan untuk memunculkan Islam, yang standar administrasinya tidak banyak mendapat perhatian. Meskipun banyak sarjana Islam atau nonislam yang telah mempelajari Islam, sedikit sekali di antara mereka yang berusaha menggali akar ajaran Islam yang menyangkut administrasi negara dan pembangunannya.
Ada tiga kenyataan dari sistem administrasi pada masa permulaan Islam yang cukup menarik. Pertama, sistem Islam mudah berasimilasi dengan lembaga asing dalam menjalankan roda administrasi pemerintahannya. Sebagian besar institusi di daerah yang dikuasai Arab dikendalikan dengan ketat dan semangat Islam yang dianggap baru dan kuat berhasil menembus ke dalamnya. Misalnya, di Siria dan Mesir, orang-orang Arab mengadopsi sistem Romawi dan mereka juga mengadopsi sistem Persia. Sistem yang diterapkan di wilayah-wilayah tersebut dihapuskan dan penduduk yang sudah direndahkan martabat kemanusiaannya diangkat kembali sebagaimana yang seharusnya mereka miliki.
Kedua, administrasi Islam pada masa-masa permulaannya banyak diwarnai oleh semangat agama dan moral tinggi, yang mendominasi hampir semua bidang pemerintahan. Prinsip bertauhid dan takut kepada Allah mewarnai seluruh lingkup pemerintahan dan politik sehingga setiap individu muslim mempunyai tanggung jawab yang amat besar.
Ketiga, ijtihad sebagai pranata hukum Islam menafikan pengalaman manusia, baik yang telah, sedang, atau akan terjadi, banyak mengambil manfaat bagi penerapan syariah dan minat masyarakat yang tidak bertentangan dengan syari’ah. Hal ini hanya tepat untuk bidang-bidang politik dan administrasi. Ayat-ayat Al-Quran dan As-Sunnah sangat terbatas dalam membahas masalah tersebut, itu pun dalam pengertian yang luas dan luwes.
Dalam Al-Quran secara khusus tidak disebutkan istilah administrasi, namun digunakan kata dalam bahasa Arab, “yudabbiru”. Yang artinya mengarahkan, melaksanakan, mengelola, menjalankan, rekayasa, mengemudikan, penguasa, mengatur, bertugas, mengurus dengan baik, mengekonomiskan, membuat rencana dan berusaha. Kata ini muncul dalam Al-Ouran pada empat ayat: Yunus (10) : 3 dan 31, Ar-Ra’d (13) : 2, As-Sajadah (32) : 5.
Administrasi dalam pandangan Islam harus dijalankan melalui musyawarah dan dilandaskan pada demokrasi. Al-Quran menyatakan bahwa kaum muslim menjalankan pemerintahan dan masalah-masalah administrasi dengan cara saling bermusyawarah. Oleh karena itu, adminsitrator tipe otoriter dan diktator, seperti juga pengambil keutusan secara tunggal tidak memiliki tempat dalam adminstrasi Islam. Hanya mereka yang saleh, hanya takut kepada Allah, adil, berbudi dan mampu melaksanakan tugas. Secara integritas administratif, yang layak dipercaya untuk mengemban tugas-tugas administratif tersebut.
Beberapa prinsip penting dalam ajaran Islam tentang sistem-sistem administrasi banyak ditemukan dalam Al-Ouran di antaranya:
WWW.PASJABAR.COM -- Empat pemain Akademi Persib dipanggil ke pemusatan latihan timnas U-17 Indonesia. Keempat pemain itu…
WWW.PASJABAR.COM -- Megawati Hangestri lagi on fire, juara bertahan Liga Voli Putri Korea, Hyundai Hillstate…
WWW.PASJABAR.COM -- Pevoli cantik asal Kazakhstan, Sabina Altynbekova menjalani debut PLN Mobile Proliga 2025 dengan…
WWW.PASJABAR.COM -- Nualpham Lamsam, yang dikenal sebagai Madam Pang, mengungkapkan rasa penyesalannya setelah menyaksikan Nguyen…
WWW.PASJABAR.COM -- Timnas Indonesia U-17 akan ada di grup neraka Piala Asia U-17 2025 yang…
WWW.PASJABAR.COM -- Pemain keturunan Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen, ternyata sebelumnya memiliki pikiran membela Timnas Belanda…