BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sidang promosi doktor Yanto Heryanto dari Program Pascasarjana Ilmu Sosial Universitas Pasundan (Unpas) berlangsung pada Rabu (22/1/2025) di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan, Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera No. 41, Bandung.
Dalam sidang tersebut, Yanto mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Kompetensi Dosen dalam Meningkatkan Kinerja pada Universitas Swasta Kota dan Kabupaten Cirebon.”
Sidang ini dipimpin oleh Prof. Dr. H. Bambang Heru P., M.S., dengan promotor Prof. Dr. H. Soleh Suryadi, M.Si., dan co-promotor Prof. Dr. Ir. H. Iman Sudirman, DEA.
Pengujian dilakukan oleh oponen ahli yang terdiri dari Prof. Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si., Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., dan Prof. Dr. Iwan Satibi, M.Si.
Penelitian tentang Kompetensi dan Kinerja Dosen
Yanto menyoroti pentingnya pengembangan kompetensi dosen sebagai upaya meningkatkan kinerja di Universitas Swasta Kota dan Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kompetensi dosen yang ada cukup baik, terutama dalam pengembangan kurikulum, silabus, dan SAP sesuai standar akademik.
Selain itu, komunikasi antara dosen dengan mahasiswa dan staf akademik dinilai efektif, serta motivasi dosen untuk melaksanakan tugasnya cukup tinggi.
Namun, kinerja dosen masih menghadapi kendala, terutama dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat yang belum maksimal.
“Tujuan dari penelitian ini saya mengambil tentang kompetensi dosen. Agar tentu dosen atau perguruan tinggi yang ada di kota dan kabupaten cirebon, kompetensi baik kinerjanya semakin meningkat. Saya mengambil lokasi utama dari penelitian ini ada lima lokus, perguruan tinggi swasta,” ujar Yanto ketika ditemui.
Penelitian ini menggunakan desain mixed methods dengan pendekatan studi kasus.
Data dikumpulkan melalui wawancara/angket, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan teknik Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta simpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal seperti belum adanya program prioritas untuk pengembangan kompetensi dosen, serta kesiapan dan semangat dosen itu sendiri, menjadi penghambat utama.
Sementara itu, faktor eksternal seperti kebijakan yang belum optimal dan birokrasi yang ketat turut memengaruhi proses pengembangan kompetensi.
Model pengembangan kompetensi dosen yang diusulkan meliputi peningkatan kompetensi digital, pedagogik, riset, profesional, dan kepemimpinan.
Sesuai dengan komponen kompetensi Spencer yang mencakup motif, sikap/perilaku, konsep diri, kemampuan, dan pengetahuan.
Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan
Setelah memaparkan hasil penelitiannya dan menjawab berbagai pertanyaan dari tim penguji, Yanto dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3,60 dan yudisium sangat memuaskan.
Ia menjadi lulusan ke-274 dalam Program Doktor Ilmu Sosial Pascasarjana Unpas.
Dalam wawancaranya, Yanto menyampaikan harapannya agar penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kompetensi dosen di perguruan tinggi swasta, khususnya di Cirebon.
“Harapan dari penelitian ini tentu dosen kompetensinya semakin meningkat dan semakin profesional apalagi dengan novelti ini tentang kompetensi pedagogik, riset, digital, seorang dosen harus betul-betul menguasai. Apalagi saat ini dengan teknologi yang semakin maju, tentu seorang dosen harus menguasai itu. Dengan kompetensi yang tadi saya sampaikan, ada kompetensi riset, digital, pedagogik, kepemimpinan dan profesional,” ungkapnya.
Yanto juga mengungkapkan kesan positif terhadap pengalamannya selama menempuh studi di Unpas.
“Alhamdulillah kesannya sangat baik, baik dari pelayanan, baik demikian dengan pembelajaran, terutama untuk pelayanan staff sangat excelent. Harapannya Unpas semakin maju apalagi posisi saat ini unpas perguruan tinggi yang unggul, tentu lebih cakep,” tutupnya. (han)