BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Didik Setiyadi resmi meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen dari Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) setelah menjalani sidang promosi doktor pada Kamis (30/1/2025).
Sidang ini berlangsung di Aula Mandalasaba Dr. Djoenjoenan, Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera No. 41, Bandung, dengan Prof. Dr. H. Bambang Heru P., MS sebagai pimpinan sidang.
Disertasi Didik berjudul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompensasi Keuangan dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Serta Implikasinya Pada Kinerja Dosen yang Dimoderasi oleh Sertifikasi Dosen (Survey Pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) di Jawa Tengah)”.
Dalam sidang tersebut, Didik didampingi oleh co-promotor Prof. Dr. H. Dedi Hadian, MM.
Sementara para penguji yang hadir adalah Prof. Dr. Ir. H. Iman Sudirman, DEA, Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si, Prof. Dr. H. M. Sidik Priadana, MS, dan Prof. Dr. H. Jaja Suteja, SE., M.Si.
Didik menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif.
Penelitian ini melibatkan 283 dosen tetap di STMIK Jawa Tengah dengan teknik sampel jenuh, dan data dianalisis menggunakan metode Structural Equation Model (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Didik dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3,60 dan memperoleh yudisium Sangat Memuaskan. Ia menjadi lulusan ke-513 dalam Program Doktor Ilmu Manajemen Pascasarjana Unpas.
Saat diwawancarai mengenai tujuan penelitiannya, Didik menyatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kompetensi pedagogik, kompensasi keuangan, dan motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja dosen serta dampaknya terhadap kinerja dosen yang dimoderasi oleh sertifikasi dosen.
“Saya berharap hasil penelitian ini bisa menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dan memberikan kontribusi bagi kebijakan pimpinan perguruan tinggi, khususnya STMIK di Jawa Tengah. Kinerja dosen harus didukung oleh kepuasan kerja serta ditopang oleh tiga variabel utama, yaitu kompetensi pedagogik, kompensasi keuangan, dan motivasi berprestasi, serta faktor eksternal seperti sertifikasi dosen agar kinerja dosen lebih optimal,” ujar Didik.
Terkait kelanjutan penelitian di masa depan, Didik berharap agar cakupan penelitian bisa diperluas, tidak hanya di STMIK Jawa Tengah.
Tetapi juga di STMIK lainnya di Indonesia, universitas, politeknik, atau institut, serta dengan menambahkan variabel-variabel lain yang relevan.
Sementara itu, Didik juga berbagi kesannya selama menempuh studi di Unpas.
“Saya kuliah di Unpas sejak 2021 dan lulus di 2025. Ini pencapaian yang luar biasa karena S3 minimal ditempuh dalam tiga tahun. Harapan saya, Unpas terus berkembang menjadi universitas dengan reputasi nasional dan global serta menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kombinasi Knowledge, Skill, dan Attitude (KSA) yang baik,” tutupnya. (han)
WWW.PASJABAR.COM — Timnas U20 Indonesia akhirnya menunjukkan taringnya di ajang Challenge Series 2025 setelah membantai…
WWW.PASJABAR.COM -- Kasus penembakan yang melibatkan lima warga negara Indonesia (WNI) di perairan Malaysia tengah menjadi…
WWW.PASJABAR.COM -- Daejeon JungKwanJang Red Sparks akhirnya harus menelan kekalahan setelah rekor 13 kemenangan mereka…
WWW.PASJABAR.COM -- Peluncuran jersey terbaru Harimau Malaya yang seharusnya menjadi momen kebanggaan berubah menjadi gelombang…
WWW.PASJABAR.COM -- Penyedia apparel resmi Timnas Indonesia, Erspo, kembali meluncurkan batch kedua foto jersey dan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dalam rangka memperingati Hari Primata Indonesia 2025, seniman dan aktivis Wanggi Hoed…