WWW.PASJABAR.COM — Peluncuran jersey terbaru Harimau Malaya yang seharusnya menjadi momen kebanggaan berubah menjadi gelombang kritik hanya tiga hari setelah diperkenalkan ke publik.
Pada 23 Januari 2025, Puma resmi meluncurkan jersey baru Timnas Malaysia dengan harapan memicu semangat baru di kalangan penggemar sepak bola. Namun, langkah yang diharapkan membawa antusiasme ini justru menuai kekecewaan.
Jersey kandang berwarna kuning dan jersey tandang berwarna hitam dijual dengan harga RM319 per buah (sekitar Rp1.100.000,00). Harga tersebut dianggap terlalu mahal oleh banyak penggemar. Meski menggunakan teknologi ULTRAWEAVE Puma yang diklaim memberikan kenyamanan bagi pemain, desain jersey tetap tidak mampu memenuhi ekspektasi publik.
Ahmad Suffian Mamat, mantan pejabat khusus tim presiden Football Association of Malaysia (FAM), melalui akun X (sebelumnya Twitter), mengungkap bahwa jersey tersebut bersifat sementara.
“Saya mendapat konfirmasi dari sumber di Kelana Jaya. Jersey yang diluncurkan ini hanya sementara. Jersey resmi baru akan dirilis pada Agustus/September 2025,” tulisnya.
Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan netizen yang mempertanyakan alasan peluncuran jersey sementara jika desain resmi belum siap.
Selain harga dan desain, materi promosi jersey juga menjadi sorotan. Banyak penggemar membandingkan peluncuran jersey Malaysia dengan negara lain seperti Indonesia yang pada hari yang sama merilis jersey baru dengan presentasi yang dinilai lebih profesional.
“Impresi pertama itu penting. Peluncuran ini sangat mengecewakan, desainnya tidak menarik, dan harganya terlalu tinggi. Ini impresi buruk bagi Puma dan FAM,” ujar Iskandar Rashdan, seorang penggemar sepak bola.
Pengguna media sosial lainnya, Syami, menyoroti kualitas promosi yang dianggap amatir. Ia menyatakan bahwa strategi pemasaran FAM jauh tertinggal dibandingkan federasi sepak bola negara lain.
“Tim nasional membawa nama Malaysia, tetapi yang mengelola ini seperti mengurus liga sosial. Banyak desainer grafis di liga sosial yang lebih berbakat dibanding tim FAM,” tulisnya di X.
Hingga kini, baik FAM maupun Puma belum memberikan pernyataan resmi terkait kritik tersebut. Namun, dalam peluncuran jersey, Presiden FAM, Tan Sri Hamidin Mohd Amin, menegaskan bahwa kerja sama dengan Puma adalah babak baru bagi sepak bola Malaysia.
“Dengan inovasi dan pengakuan global Puma, kami berharap dapat memperkuat hubungan antara tim nasional dan pendukungnya. Bersama, kami ingin membangun budaya sepak bola yang lebih hidup di Malaysia,” ujar Hamidin.
Managing Director Puma Asia Tenggara, Sanjay Roy, menambahkan bahwa jersey ini dirancang dengan teknologi terkini untuk memastikan kenyamanan dan performa pemain.
Kontroversi ini mencerminkan ekspektasi tinggi penggemar terhadap FAM dan Puma. Sebagai simbol kebanggaan nasional, jersey tim Harimau Malaya bukan hanya tentang performa di lapangan, tetapi juga representasi Malaysia di mata dunia.
Para penggemar berharap FAM dapat belajar dari kritik ini dan memberikan yang terbaik. Dengan janji peluncuran jersey resmi pada Agustus atau September 2025, publik menunggu apakah FAM dan Puma mampu menebus kekecewaan atau justru memperpanjang daftar kritik terhadap pengelolaan sepak bola nasional.
Peluncuran jersey sementara ini memang menyisakan rasa kecewa bagi banyak penggemar. Namun, peluang masih terbuka lebar bagi FAM dan Puma untuk memperbaiki citra mereka dan memberikan kebanggaan bagi para pendukung Harimau Malaya.
WWW.PASJABAR.COM — Timnas U20 Indonesia akhirnya menunjukkan taringnya di ajang Challenge Series 2025 setelah membantai…
WWW.PASJABAR.COM -- Kasus penembakan yang melibatkan lima warga negara Indonesia (WNI) di perairan Malaysia tengah menjadi…
WWW.PASJABAR.COM -- Daejeon JungKwanJang Red Sparks akhirnya harus menelan kekalahan setelah rekor 13 kemenangan mereka…
WWW.PASJABAR.COM -- Penyedia apparel resmi Timnas Indonesia, Erspo, kembali meluncurkan batch kedua foto jersey dan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dalam rangka memperingati Hari Primata Indonesia 2025, seniman dan aktivis Wanggi Hoed…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) RI menargetkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada…