WWW.PASJABAR.COM — Kremlin mengeluarkan pernyataan tegas pada Jumat (31/1/2025), menegaskan bahwa rakyat Palestina, termasuk mereka yang tinggal di Gaza, memiliki hak yang tak terbantahkan untuk tinggal di tanah mereka.
Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap usulan kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Trump menyarankan pemukiman kembali warga Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania.
Usulan tersebut mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak di dunia internasional.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam jumpa pers di Saransk, Rusia, menegaskan bahwa Gaza adalah bagian integral dari wilayah negara Palestina yang diinginkan di masa depan.
Yerusalem Timur dan Tepi Barat bagian dari Negara Palestina
Zakharova mengungkapkan bahwa selain Gaza, Yerusalem Timur dan Tepi Barat Sungai Yordan juga harus menjadi bagian dari negara Palestina.
Menurutnya, hak rakyat Palestina untuk tinggal di tanah mereka, termasuk yang ada di Gaza, tidak dapat dibantah dan tidak boleh dipertanyakan oleh siapa pun.
Zakharova juga menegaskan kembali posisi Rusia yang konsisten terhadap Palestina.
Rusia mendukung resolusi politik yang komprehensif untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Resolusi ini harus didasarkan pada kerangka hukum internasional yang diakui, termasuk keputusan-keputusan dari Majelis Umum PBB dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Selain itu, Rusia juga mendukung Prakarsa Perdamaian Arab sebagai bagian dari penyelesaian yang adil dan langgeng bagi Palestina dan Israel.
Lebih lanjut, Zakharova mengungkapkan bahwa Rusia mendukung berdirinya negara Palestina yang merdeka di dalam perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Negara Palestina yang merdeka ini diharapkan dapat hidup berdampingan secara damai dan aman dengan Israel.
Rusia meyakini bahwa pendekatan ini, yang berakar pada hukum internasional dan keadilan historis, didukung oleh banyak negara, termasuk negara-negara Arab.
“Kami sangat yakin bahwa hanya penerapan solusi dua negara yang dapat memastikan perdamaian abadi di Timur Tengah,” tegas Zakharova.
Posisi ini, menurutnya, adalah jalan yang harus diambil untuk mencapai perdamaian sejati di kawasan tersebut.
Usulan Trump dikritik banyak pihak
Sementara itu, usulan Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania mendapat kritik keras dari banyak negara.
Trump sebelumnya menyatakan bahwa Yordania dan Mesir, yang berbatasan langsung dengan Gaza, bisa menampung warga Palestina yang mengungsi.
“Anda berbicara tentang satu setengah juta orang, dan kami hanya membersihkan semuanya,” kata Trump.
Usulan tersebut dikecam oleh banyak pihak yang menilai bahwa ide tersebut tidak menghormati hak-hak rakyat Palestina.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sejumlah negara lainnya menganggap langkah tersebut tidak adil dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan internasional.
Kritik ini semakin kuat karena dianggap akan memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza dan menyulitkan rakyat Palestina yang sudah menderita akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.
Dengan pernyataan tegas dari Kremlin dan dukungan luas terhadap solusi dua negara, dunia internasional kembali menyerukan perlunya penyelesaian yang adil dan damai bagi Palestina dan Israel.
Hanya dengan menghormati hak-hak dasar rakyat Palestina, perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah dapat terwujud.