BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Puluhan bus sekolah milik Pemerintah Kota Bandung tampak terbengkalai di halaman Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, kawasan Gedebage.
Bus-bus tersebut diluncurkan pada Desember 2013 oleh Ridwan Kamil saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung sebagai bagian dari program transportasi massal untuk pelajar.
Bus-bus berwarna cerah dengan motif berbagai jenis satwa itu kini dibiarkan tak terawat.
Sebagian besar bodi bus sudah berkarat, cat mengelupas, kaca pecah, serta seluruh ban tampak gembos akibat lama tidak digunakan.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Koswara, menjelaskan bahwa saat ini terdapat 36 unit bus sekolah, di mana 14 unit telah dilelang, 5 unit masih beroperasi, dan 16 lainnya mengalami kerusakan berat.
“Sebagian bus sudah dilelang karena kondisinya masih memungkinkan, tapi ada juga yang rusak berat sehingga tidak bisa digunakan,” ujar Asep.
Bus sekolah ini diluncurkan sebagai upaya mendorong budaya penggunaan angkutan massal di kalangan pelajar dan mengurangi kemacetan lalu lintas di Kota Bandung.
Program ini menargetkan pengadaan 100 unit bus sekolah, namun hingga akhir masa jabatan Ridwan Kamil, target tersebut tidak tercapai.
Puluhan bus yang tersisa akhirnya mangkrak karena minim perawatan dan kurangnya strategi keberlanjutan operasional.
Pengamat transportasi menilai kondisi ini sebagai dampak dari lemahnya perencanaan jangka panjang, khususnya terkait pemeliharaan armada dan pengelolaan operasional.
Tanpa anggaran khusus untuk perawatan dan strategi distribusi rute yang jelas, bus-bus tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Warga berharap pemerintah kota segera mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan ini.
Opsi seperti perbaikan unit yang masih layak, kerja sama dengan pihak swasta, atau pemanfaatan bus untuk kebutuhan lain dinilai bisa menjadi solusi.
“Sayang sekali jika bus ini dibiarkan begitu saja, padahal bisa bermanfaat untuk pelajar,” ujar salah satu warga.
Hingga saat ini, Dishub Kota Bandung masih melakukan evaluasi untuk menentukan nasib puluhan bus sekolah yang terbengkalai tersebut. (rif)