Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (foto: nbcnews.com)
WWW.PASJABAR.COM — Pimpinan negara di seluruh dunia mengecam rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza. Langkah itu dinilai melanggar hukum internasional dan dapat memicu ketegangan politik yang lebih besar.
Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump menyampaikan rencana pemindahan sementara warga Palestina dari Gaza. Ia juga mengisyaratkan bahwa AS akan mengambil alih kawasan itu dalam jangka panjang dan mengembangkan Gaza sebagai “Riviera of Middle East.”
Rencana ini mendapat reaksi keras dari berbagai negara. Hamas menyatakan rencana tersebut sebagai bentuk pengusiran warga Palestina dari tanah historis mereka. Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri menilai gagasan Trump konyol dan dapat menimbulkan kekacauan di kawasan.
Pernyataan serupa disampaikan oleh perwakilan Palestina di PBB, Riyad Mansour, yang mendesak agar warga Palestina diizinkan kembali ke rumah mereka. Ia menolak ide pemindahan paksa yang disebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Mesir dan Arab Saudi juga menegaskan sikap mereka yang menolak segala bentuk pengusiran warga Palestina. Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menyebut pentingnya rekonstruksi Gaza tanpa memindahkan penduduknya. Sementara itu, Arab Saudi menyatakan tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina.
Yordania dan Iran turut menolak rencana tersebut. Raja Abdullah II menegaskan penolakannya terhadap perluasan permukiman dan pengusiran warga Palestina. Pejabat Iran juga menyatakan ketidaksetujuan mereka melalui jalur diplomatik.
Dukungan terhadap hak warga Palestina juga datang dari Rusia, Tiongkok, Jerman, Prancis, dan Inggris. Mereka sepakat bahwa pemindahan warga Gaza bertentangan dengan hukum internasional dan tidak akan membantu terciptanya solusi damai di Timur Tengah.
Reaksi keras terhadap rencana Trump juga muncul dari Brasil, Spanyol, dan Irlandia yang menekankan pentingnya solusi dua negara. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan warga Palestina harus diizinkan membangun kembali Gaza dengan dukungan komunitas internasional.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva bahkan menyebut rencana Trump tidak manusiawi. Ia menegaskan bahwa Gaza adalah milik rakyat Palestina yang harus dijaga dengan damai tanpa campur tangan negara asing.
Pernyataan Trump terkait Gaza semakin memperburuk citra AS di mata dunia. Banyak pihak kini berharap adanya pendekatan yang lebih damai untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel yang sudah berlangsung lama.
WWW.PASJABAR.COM -- Pevoli muda berbakat Lee Ye-dam, yang merupakan junior Megawati Hangestri, akhirnya menjalani debut…
WWW.PASJABAR.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesediaannya untuk melakukan dialog langsung dengan Presiden Rusia…
WWW.PASJABAR.COM -- Awal Februari 2025 akan dimeriahkan oleh hujan meteor Alpha Centaurid yang menjadi satu-satunya…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di sejumlah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Universitas Pasundan (Unpas) Tahun Akademik 2024/2025 resmi dikukuhkan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tertindas (Martin) Jawa Barat menggelar…