Tim ilmuwan dari BRIN bersama peneliti internasional menemukan lukisan gua tertua di dunia di Gua Kapur Leang Karampuang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (foto: bbc.com)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tim ilmuwan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama peneliti internasional menemukan lukisan gua tertua di dunia di Gua Kapur Leang Karampuang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Lukisan tertua di dunia tersebut dipastikan berusia 51.200 tahun, menjadikannya temuan arkeologi yang sangat signifikan.
Penelitian ini merupakan hasil kerja sama antara BRIN, Griffith University, Southern Cross University, Universitas Hasanuddin, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK), serta Pemerintah Kabupaten Maros. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature.
“Tentu ini merupakan kebanggaan bagi kita semua, tidak hanya di BRIN tetapi juga bagi masyarakat Indonesia,” ujar Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dikutip dari menpan.go.id.
Lukisan yang ditemukan menggambarkan tiga sosok manusia yang berinteraksi dengan babi hutan.
Menurut Ketua Tim Penelitian, Adhi Agus Oktaviana, seni cadas ini membuktikan bahwa manusia purba telah memiliki kemampuan bercerita melalui gambar sejak lebih dari 50.000 tahun lalu.
“Belum ada karya seni Zaman Es Eropa yang umurnya mendekati temuan ini,” jelas Oktaviana.
Penanggalan lukisan menggunakan metode Laser Ablation U-Series (LA-U-series), yang memungkinkan pengukuran lapisan tipis kalsium karbonat di atas pigmen dengan akurasi tinggi.
Profesor Maxime Aubert dari Griffith University menyatakan bahwa teknik ini lebih akurat dibanding metode sebelumnya.
Penemuan ini membuktikan bahwa seni figuratif tertua bukan berasal dari Eropa, melainkan dari Asia Tenggara. Hal ini mengubah pemahaman tentang sejarah seni manusia.
Selain itu, temuan ini meningkatkan potensi wisata edukasi di Maros-Pangkep.
BRIN bekerja sama dengan Google Arts & Culture untuk menampilkan visualisasi digital lukisan gua tertua di dunia ini, sehingga masyarakat dapat menikmatinya tanpa harus ke lokasi.
“Diharapkan, teknologi ini meningkatkan kesadaran terhadap warisan budaya Indonesia,” ujar Ariana Santoso dari Google Indonesia.
Penemuan ini mengukuhkan posisi Indonesia dalam sejarah peradaban manusia. Dengan konservasi yang tepat, warisan budaya ini dapat terus dijaga untuk generasi mendatang.
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mandalika Grand Prix Association (MGPA) resmi membuka penjualan tiket MotoGP Indonesia 2025…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Cek Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) dapat dilakukan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Malam Nisfu Syaban 2025 merupakan salah satu malam istimewa dalam Islam, di…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Direktur & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), Dileep Srivastava, meninggal…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) terus menghadirkan inovasi menarik, salah satunya Hailuo…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Anggota perempuan DPRD Kota Bandung menginisiasi pembuatan Raperda Tentang Pemberdayaan dan Pelindungan…