BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Belasan kios pedagang di Pasar Tradisional Ancol, Kota Bandung, ambruk pada Senin (24/2/2025) sore.
Peristiwa ini diduga akibat abrasi yang terjadi di kirmir bangunan pasar akibat aliran Sungai Cikapundung. Meski tidak ada korban jiwa, para pedagang terpaksa menghentikan aktivitas jual beli sementara waktu.
Kondisi beberapa kios di Pasar Ancol yang ambruk ini menunjukkan tembok bangunan yang roboh dengan puing-puing berserakan di aliran sungai.
Barang dagangan milik pedagang pun ikut hanyut akibat kejadian ini.
Sebanyak empat kios mengalami kerusakan paling parah. Sementara lainnya juga terdampak dengan tingkat kerusakan yang bervariasi.
Menurut pengelola pasar, kejadian ini terjadi saat para pedagang telah menutup kiosnya. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
“Kios-kios yang ambruk ini memang berada di dekat Sungai Cikapundung. Saat kejadian, pasar sudah tutup sehingga tidak ada korban jiwa. Namun, akibatnya belasan pedagang tidak bisa berjualan,” ujar Moris, Kepala Pasar Ancol.
Sebagai langkah penanganan sementara, pengelola pasar berencana merelokasi pedagang ke area kosong di bagian dalam pasar. Agar mereka tetap bisa berjualan dan tidak mengalami kerugian lebih besar.
Sementara itu, para pedagang berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki infrastruktur pasar. Agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Mengingat lokasi pasar yang berada di dekat sungai, risiko abrasi dan kerusakan bangunan cukup tinggi. Terutama saat debit air meningkat.
Pihak terkait, termasuk dinas pasar dan pemerintah kota, diharapkan segera mengambil tindakan. Agar stabilitas bangunan pasar bisa lebih terjamin, demi keamanan pedagang dan kelangsungan aktivitas ekonomi di Pasar Ancol. (uby)