BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kota Bandung kembali dilanda bencana longsor, kali ini terjadi di bantaran Sungai Cikapundung Kolot, tepatnya di Kelurahan Binong, Kecamatan Batununggal.
Longsor yang terjadi pada Rabu (26/2/2025) sekitar pukul 13.00 WIB ini menyebabkan kirmir (tanggul penahan bibir sungai) bantaran Sungai Cikapundung Kolot dan akses jalan amblas dengan panjang sekitar 22 meter dan kedalaman 4 meter.
Jalan Amblas, Akses Warga Terhambat

Akibat longsor ini, jalan di sekitar bantaran sungai tidak bisa digunakan seperti biasa. Demi keselamatan warga, jalur tersebut langsung ditutup agar tidak dilintasi oleh pengendara maupun pejalan kaki. Sejumlah warga juga memasang pembatas seadanya untuk menghindari kemungkinan adanya korban jiwa.
“Kami khawatir kalau ada yang melintas, karena kondisi tanah masih labil. Jadi, jalan ini sementara kami tutup agar tidak ada yang terjebak,” ujar salah satu warga setempat.
Selain membahayakan pengguna jalan, longsor ini juga dikhawatirkan dapat berdampak lebih luas jika tidak segera ditangani. Beberapa rumah di sekitar lokasi mulai menunjukkan retakan di bagian dinding akibat pergeseran tanah.
Warga Berharap Penanganan Cepat dari Pemerintah

Warga sekitar berharap agar pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan untuk menangani longsor ini. Selain perbaikan kirmir dan jalan yang amblas, mereka juga meminta dilakukan penguatan struktur tanah di bantaran sungai agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami berharap pemerintah segera turun tangan karena ini sangat mengganggu aktivitas. Selain itu, kami takut kalau hujan deras turun lagi, longsor bisa semakin parah,” ungkap salah satu warga yang terdampak.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pemerintah kota terkait langkah penanganan yang akan dilakukan. Namun, diharapkan dalam waktu dekat ada upaya mitigasi agar warga bisa kembali beraktivitas dengan aman dan normal.
Bencana ini menjadi pengingat pentingnya pemeliharaan infrastruktur di bantaran sungai, terutama di daerah yang rawan longsor, demi keselamatan dan kenyamanan warga sekitar.