BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Di tengah kesibukannya sebagai pelajar, aktivis, dan atlet, Aida Nuara Hakim tetap berusaha menjalani setiap harinya dengan semangat dan tujuan yang jelas. Lahir di Cimahi pada 28 September 2008, ia kini bersekolah di SMA Negeri 6 Kota Bandung dan aktif dalam berbagai organisasi yang membentuk karakternya sebagai anak muda yang produktif.
“Aku suka ketemu orang baru, karena dari situ kita bisa belajar banyak hal, termasuk memahami karakter dan sudut pandang yang berbeda,” ujar Aida dengan penuh antusias.
Aida memiliki banyak hobi yang mendukung kesehariannya. Mendengarkan musik menjadi cara baginya untuk memahami perasaan sendiri, sementara menonton film adalah bentuk healing tanpa harus keluar rumah. Selain itu, ia juga gemar bersepeda dan jogging bersama teman-temannya.
“Nonton film di waktu luang itu salah satu cara aku buat recharge energi. Selain itu, aku juga suka olahraga ringan, seperti main sepeda dan jogging bareng teman-teman, katanya.
Di balik aktivitasnya yang padat, Aida menyimpan impian besar untuk menjadi seorang psikolog. Ia melihat banyak orang yang kesulitan memahami diri mereka sendiri dan ingin berkontribusi dalam memberikan solusi.
“Kadang kita bisa memahami orang lain, tapi sulit memahami diri sendiri. Aku ingin membantu mereka menemukan siapa diri mereka dan bagaimana menghadapi perasaan yang ada dalam dirinya,” jelasnya.
Aktivitas dan Organisasi: Belajar dari Lingkungan Sekitar
Kesibukan Aida tidak hanya terbatas pada akademik. Ia menjabat sebagai Ketua Umum di Forum Komunikasi Anak Kota Bandung (FOKAB) periode 2024-2026 dan menjadi peradana putri di Pramuka Purnama Sari. Selain itu, ia juga sering terlibat dalam siaran di sekolahnya karena ketertarikannya dalam dunia broadcasting.
“Lewat organisasi, aku belajar bahwa banyak hal di sekitar kita yang perlu diperhatikan. Kita gak bisa cuma diam dan berharap perubahan datang sendiri,” tuturnya.
Sebagai seorang anak muda yang aktif, Aida memiliki pandangan tersendiri tentang produktivitas. Baginya, produktif bukan berarti harus melakukan banyak hal sekaligus, tetapi bagaimana seseorang bisa mengelola dirinya dengan baik.
“Produktif itu bukan soal banyaknya kegiatan, tapi bagaimana cara kita memanfaatkan waktu yang kita punya. Bahkan kalau hari ini kita gak ngapa-ngapain, gak apa-apa, asalkan kita punya rencana untuk hari esok,” katanya.
Aida juga menekankan pentingnya menggunakan waktu dengan bijak. “Jangan cuma habiskan waktu buat scrolling media sosial tanpa tujuan. Kita bisa belajar banyak hal dengan cara yang lebih bermanfaat,” tambahnya.
Prestasi: Dari Pencak Silat hingga Duta Genre
Aida telah menggeluti dunia pencak silat selama hampir 10 tahun dan berhasil meraih berbagai prestasi, termasuk medali emas di Kejuaraan Nasional. Selain itu, ia juga dinobatkan sebagai Duta Genre Favorit Kota Bandung.
“Aku bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini. Pencak silat bukan sekadar olahraga buat aku, tapi juga tempat belajar disiplin dan ketahanan mental,” ungkapnya.
Baginya, pendidikan tidak hanya tentang akademik, tetapi juga bagaimana memahami lingkungan sekitar. Dengan aktif dalam berbagai kegiatan, Aida lebih mengenal Kota Bandung dan tantangan yang dihadapinya.
“Lewat aktivitas di luar sekolah, aku jadi tahu kalau Bandung itu gak cuma kota yang asri, tapi juga punya banyak tantangan yang harus kita selesaikan bersama,” jelasnya.
Aida juga bercerita bahwa setiap langkah kecil yang dilakukan hari ini akan menentukan masa depan. Ia selalu berpegang pada moto hidupnya:
“Hidup yang tidak diperjuangkan tidak akan pernah dimenangkan.”
Menurutnya, dalam hidup selalu ada pilihan yang membutuhkan pengorbanan.
“Gak ada kemenangan tanpa perjuangan. Kita harus berani mengambil keputusan dan berusaha semaksimal mungkin,” tutupnya dengan penuh keyakinan. (tiwi)