BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ahli gizi Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si, menekankan pentingnya mengatur pola makan dan minum secara bertahap saat sahur dan berbuka puasa agar tubuh tetap sehat dan bertenaga selama menjalani ibadah puasa.
Menurut Lucy, saat sahur, makan dan minum sebaiknya tidak dilakukan mendekati waktu imsak.
Salah satu aspek penting adalah mencukupi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi sekitar 700–800 mililiter air. Namun, ia mengingatkan agar air tidak diminum dalam jumlah besar sekaligus.
“Jangan langsung ditenggak. Karena kalau langsung ditenggak maka tubuh itu punya mekanisme untuk mengeluarkannya lebih banyak. Jadi pastikan sedikit-sedikit. Jangan dadakan kalau saat sahur, jamnya itu jangan mepet,” kata Lucy dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Rabu (5/3/2025), dilansir dari Antara.
Ia juga menjelaskan. Bahwa jika seseorang minum secara terburu-buru dalam jumlah besar, tubuh akan merespons dengan lebih cepat mengeluarkan cairan melalui buang air kecil.
Akibatnya, keseimbangan cairan dalam tubuh bisa terganggu. Yang berpotensi menyebabkan rasa lemas saat berpuasa.
Selain mencukupi cairan, Lucy merekomendasikan konsumsi karbohidrat kompleks saat sahur. Seperti nasi jagung, beras merah, gandum utuh, dan barley.
Karbohidrat ini lebih kaya serat dan padat gizi, sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Di samping itu, konsumsi protein berkualitas tinggi—seperti dari susu—juga disarankan. Karena dapat membantu menjaga energi sepanjang hari.
Asupan lemak sehat juga penting untuk memperpanjang rasa kenyang.
“Jadi kalau proteinnya cukup, maka cadangan dari protein itu tidak diambil. Ambilnya dari cadangan lemak,” tambahnya.
Pola Makan Saat Berbuka Puasa
Saat berbuka puasa, Lucy menyarankan untuk mengonsumsi makanan secara bertahap dan tidak berlebihan. Guna menghindari gangguan pencernaan seperti refluks asam dan kembung.
“Karena sel-sel organ dalam saluran pencernaan kita dalam kondisi istirahat, jangan dibuat kaget. Jadi nanti kita sama-sama minum air putih, kalau ada kurma boleh. 15 menit mungkin boleh ya mencicipi, diawali dengan karbohidrat sederhana,” jelasnya.
Sebagai seorang ahli gizi yang meraih gelar Doktor dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (UNHAS) dengan fokus pada ilmu gizi, Lucy menekankan bahwa pola makan yang tepat selama Ramadan dapat membantu tubuh tetap bugar. Dan mencegah berbagai gangguan kesehatan yang sering terjadi akibat pola makan yang kurang baik saat sahur dan berbuka. (han)