Tiga tahapan keutamaan di bulan Ramadan yang sayang dilewatkan oleh umat muslim. Didalamnya ada rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka.
WWW.PASJABAR.COM — Bulan Ramadan, bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah, adalah waktu yang dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selama 29 hingga 30 hari, umat Islam yang mampu secara fisik diwajibkan berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam.
Puasa Ramadan merupakan salah satu dari lima rukun Islam, menjadikannya momen spiritual yang sangat penting.
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bulan suci ini terbagi menjadi tiga tahapan utama, masing-masing dengan keutamaan dan makna spiritual yang mendalam. Berikut penjelasannya:
1. 10 Hari Pertama: Rahmat (Kasih Sayang Allah)
Keutamaan sepuluh hari pertama Ramadan adalah masa di mana Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Rahmat ini mencakup kasih sayang, keberkahan, dan kemudahan dalam menjalankan ibadah. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.
Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 185:
“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”
Ayat ini menegaskan bahwa Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, yang merupakan rahmat dan petunjuk bagi seluruh umat manusia.
2. 10 Hari Kedua: Maghfirah (Ampunan)
Sepuluh hari kedua Ramadan adalah waktu untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Pada fase ini, Allah SWT membuka pintu ampunan seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang bertaubat. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan memohon pengampunan.
Firman Allah dalam QS. An-Nisa ayat 110 mengingatkan:
“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampunan kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat ini menegaskan bahwa Allah selalu siap mengampuni hamba-Nya yang bersungguh-sungguh memohon ampun.
3. 10 Hari Terakhir: Itqun Minan Nar (Pembebasan dari Api Neraka)
Sepuluh hari terakhir Ramadan adalah fase paling istimewa, di mana Allah SWT membebaskan hamba-hamba-Nya dari api neraka. Pada fase ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, terutama pada malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Malam Lailatul Qadar menjadi puncak spiritual Ramadan, di mana ibadah yang dilakukan memiliki nilai yang luar biasa.
Ramadan adalah bulan penuh berkah yang terbagi dalam tiga tahapan: rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Setiap fase memiliki keistimewaannya sendiri, dan umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkannya sebaik mungkin. Dengan memperbanyak ibadah, taubat, dan doa, Ramadan menjadi kesempatan emas untuk meraih pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.