BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 200.000 orang selama 33 tahun menunjukkan bahwa mengurangi butter dan menggantinya dengan minyak nabati dapat menurunkan risiko kematian dini.
Mengurangi konsumsi butter dapat menurunan risiko kematian yakni hingga 17% serta mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung.
“Pesan dari studi ini adalah: lebih sedikit butter dan lebih banyak minyak nabati bisa meningkatkan kesehatan,” kata Yu Zhang, penulis utama studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, dilansir nbcnews.com.
Hasil studi yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine ini menemukan bahwa konsumsi butter tertinggi (13-14 gram/hari) meningkatkan risiko kematian dini sebesar 15%.
Sedangkan konsumsi minyak nabati tertinggi (25 gram/hari) menurunkan risiko sebesar 16%. Mengganti satu sendok teh butter dengan minyak nabati bisa menurunkan risiko kematian hingga 17%.
“Kami tidak mengatakan bahwa orang harus berhenti makan butter sama sekali. Namun, mengurangi sedikit saja dan menggantinya dengan minyak nabati bisa memberikan manfaat kesehatan jangka Panjang,” ujar Zhang.
Menurut Dr. Matthew Tomey dari Mount Sinai Fuster Heart Hospital, temuan ini konsisten dengan rekomendasi American Heart Association. Yang menyarankan mengurangi lemak jenuh dari hewan.
Meski begitu, Dr. Marie-Pierre St-Onge dari Columbia University menegaskan, “Ini tidak berarti orang harus takut menggunakan butter.”
Dr. Alice Lichtenstein dari Tufts University menambahkan, “Jika Anda tidak banyak mengonsumsi daging dan memilih produk rendah lemak, masih ada ruang untuk butter.”
Studi ini juga menepis kekhawatiran terhadap minyak nabati seperti kedelai dan canola. “Data tidak menunjukkan minyak ini berbahaya,” ujar Lichtenstein.
Studi ini menegaskan bahwa mengurangi konsumsi dan menggantinya dengan minyak nabati, seperti minyak kedelai, canola, dan zaitun dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
Meskipun tidak perlu dihindari sepenuhnya, mengonsumsinya dalam jumlah kecil dan menggantinya dengan minyak nabati dalam pola makan sehari-hari dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Serta meningkatkan harapan hidup. (han)