WWW.PASJABAR.COM — Ketidakpastian menyelimuti masa depan Megawati Hangestri Pertiwi di Liga Voli Putri Korea. Apakah ia akan memperpanjang kontrak dengan Red Sparks, mencari tantangan baru di tim lain, atau bahkan meninggalkan kompetisi Negeri Ginseng? Di tengah tanda tanya itu, nama Yolla Yuliana muncul sebagai kandidat potensial untuk mengisi kekosongan jika Megawati benar-benar pergi.
Dua Opsi Megawati di Liga Voli Korea
Media Korea Selatan, YNA, melaporkan bahwa Megawati memiliki dua opsi jika ingin melanjutkan kiprahnya di V-League musim 2025/2026.
Opsi pertama, ia bisa memperpanjang kontraknya dengan Red Sparks dengan syarat mendaftarkan diri untuk draft Asia Quarter sebelum tenggat 11 April 2025.
Opsi kedua, ia dapat berstatus sebagai pemain asing umum, yang memungkinkan dirinya mendapatkan gaji lebih besar, mencapai Rp4 miliar per musim, dibandingkan dengan Rp2,4 miliar yang diterima saat ini melalui kuota pemain Asia.
Namun, jika memilih jalur pemain asing umum, Megawati harus bersiap menghadapi kemungkinan bermain untuk klub lain.
Pasalnya, sistem seleksi pemain asing di Liga Voli Korea dilakukan berdasarkan urutan pemeringkatan terbalik.
Rumor yang berkembang menyebutkan bahwa musim 2024/2025 bisa menjadi yang terakhir bagi Megawati di Korea.
Beberapa spekulasi menyebutkan ia mungkin menjajal kompetisi yang lebih ketat seperti SV League di Jepang.
Kepastian mengenai langkah Megawati selanjutnya menjadi perhatian besar bagi penggemar voli, termasuk para petinggi liga Korea yang menyadari dampak besarnya terhadap popularitas kompetisi tersebut, terutama di Indonesia.
Yolla Yuliana, Kandidat Pengganti dari Indonesia?
Dalam situasi ini, KOVO (Korean Volleyball Federation) berharap menemukan pengganti yang sepadan dengan Megawati.
Nama pertama yang mencuat adalah Yolla Yuliana, middle blocker asal Bandung kelahiran 16 Mei 1994.
Saat ini, ia menjadi satu-satunya pemain voli putri Indonesia yang mendaftar dalam draft Asia Quarter musim 2025/2026.
Berbeda dengan sektor putri, Indonesia mengirimkan sembilan pemain putra untuk mengikuti seleksi Liga Voli Korea.
Namun, untuk kategori putri, hanya Yolla yang mencoba peruntungan di Negeri Ginseng.
CEO Vision International, Kim Seong-hoon, yang juga merupakan agen Megawati, mengonfirmasi bahwa ada peluang bagi Yolla untuk mengikuti jejak kompatriotnya.
“Yolla Yuliana bisa menjadi angin segar bagi V-League seperti Megawati. Middle blocker Indonesia ini mengajukan diri dalam draft Asia Quarter,” ungkapnya dikutip dari Naver.
Meski demikian, tantangan besar menanti Yolla. Klub-klub di Liga Voli Korea umumnya lebih tertarik merekrut pemain asing berposisi hitter untuk memperkuat serangan tim.
Namun, Yolla telah menunjukkan ambisinya untuk berkarier di luar negeri. Musim ini, ia menjalani debut internasional dengan bermain untuk Tokyo Sunbeams di kasta kedua Liga Voli Jepang.
Dengan pengalaman tersebut, peluangnya untuk menembus V-League bisa lebih terbuka dibandingkan musim lalu, di mana ia gagal lolos dalam try-out bersama Aulia Suci.
Menanti Keputusan Megawati dan Peluang Yolla
Keputusan Megawati untuk tetap bertahan atau hengkang dari Liga Voli Korea akan sangat berpengaruh terhadap pamor kompetisi tersebut, khususnya bagi fans Indonesia.
Jika ia memilih meninggalkan Korea, maka harapan besar ada pada Yolla untuk menjaga keberadaan pemain Indonesia di V-League.
Kini, semua mata tertuju pada hasil draft Asia Quarter 2025/2026. Apakah Yolla mampu menarik perhatian salah satu dari tujuh tim V-League?
Dan apakah Megawati akan tetap berada di Red Sparks atau memilih petualangan baru? Jawabannya akan segera terungkap dalam beberapa bulan ke depan.