WWW.PASJABAR.COM — Tunggal putra Malaysia, Leong Jun Hao, harus menelan pil pahit setelah gagal mencatatkan debut impiannya di All England Open 2025.
Leong Jun Hao, pemain muda Negeri Jiran ini tak mampu mengatasi tekanan saat berhadapan dengan Jonatan Christie di babak 32 besar.
Pertandingan yang berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris, ini berakhir dengan kemenangan Jonatan dalam dua gim langsung, 21-11, 21-19.
Pertemuan keduanya menjadi salah satu laga yang paling dinanti, mengingat rekor pertemuan sebelumnya menunjukkan bahwa Leong pernah dua kali mengalahkan Jonatan.
Namun, status sebagai juara bertahan membuat Jonatan tampil lebih siap dan tenang dalam menghadapi tekanan.
Tekanan Besar di Panggung Megah
Jonatan Christie sudah beberapa kali berlaga di ajang All England Open.
Namun Leong baru pertama kali mencicipi atmosfer kompetisi bergengsi BWF World Tour Super 1000 tersebut.
Ditambah dengan panggung megah dan penonton yang memenuhi arena, tekanan bagi Leong semakin besar.
“Saya ingin memberikan tekanan kepadanya (Jonatan) dan tampil baik, tetapi sejak awal laga saya malah langsung merasa gugup,” ungkap Leong kepada BWF Badminton.
Kesulitan mengendalikan pukulan dan demam panggung membuatnya kehilangan banyak poin di gim pertama.
Tertinggal jauh sejak awal dengan skor 0-3 hingga 8-17, Leong akhirnya menyerah 11-21.
Di gim kedua, ia mencoba bangkit dan bermain lebih sabar. Upaya itu sempat membuahkan hasil dengan skor lebih ketat, tetapi pengalaman Jonatan berbicara lebih banyak. Akhirnya, wakil Indonesia menutup pertandingan dengan kemenangan 21-19.
Kekalahan Beruntun Tunggal Putra Malaysia
Hasil ini memperparah nasib sektor tunggal putra Malaysia di All England Open 2025. Sebelumnya, harapan utama mereka, Lee Zii Jia, juga tersingkir lebih awal.
Lee takluk dari musuh bebuyutannya, Ng Ka Long Angus (Hong Kong), yang ironisnya dilatih oleh pelatih asal Malaysia, Wong Choong Hann.
Bagi Leong, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga. Ia mengakui bahwa dirinya masih butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan metode kepelatihan Kenneth Jonassen, yang baru mulai melatihnya awal tahun ini.
“Pelatih Kenneth membantu saya menambahkan lebih banyak variasi pada permainan saya dan meningkatkan level saya, tetapi saya masih butuh waktu untuk beradaptasi sepenuhnya,” ujar Leong.
Dengan hasil ini, Jonatan melangkah ke babak 16 besar dan tetap menjaga asa mempertahankan gelar juara All England.
Sementara bagi Malaysia, mimpi melihat wakilnya berjaya di tunggal putra tahun ini harus kembali tertunda.