BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan pada pembukaan perdagangan Kamis (27/3/2025) di Jakarta.
Nilai tukar rupiah melemah 59 poin atau 0,36 persen menjadi Rp16.772 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya di Rp16.713 per dolar AS.
Menurut data Bloomberg, pada pukul 13.58 WIB, rupiah berada di level Rp16.717,5 per dolar AS, melemah 18,5 poin. Atau 0,11 persen dari penutupan sebelumnya di Rp16.698,5 per dolar AS. Padahal, pekan lalu rupiah masih berada di kisaran Rp16.500-an.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah pada Kamis (27/3/2025) tercatat di level Rp16.566 per dolar AS. Menguat dibandingkan sehari sebelumnya di Rp16.588 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menyebut rupiah sempat menyentuh level Rp16.730 per dolar AS pada siang hari.
“Rupiah siang ini di Rp16.730,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis pada Rabu (2/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa pelemahan rupiah dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan geopolitik global.
“Masalah perang dagang dan tensi geopolitik di Timur Tengah turut memberikan tekanan terhadap rupiah,” imbuhnya.
Di sisi lain, pasar masih mencermati kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Presiden AS dikabarkan akan mengumumkan tarif timbal balik terhadap barang-barang impor dari hampir semua negara pada Rabu.
Investor menanti pendekatan lebih terarah terkait kebijakan tarif tersebut.
Sebelumnya, Gedung Putih menegaskan bahwa kebijakan tarif era Trump akan segera diberlakukan.
Bahkan, beredar spekulasi bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan penerapan tarif sekitar 20 persen pada sebagian besar impor ke AS.
Namun, keputusan akhir terkait tarif tersebut masih belum diumumkan. (han)