www.pasjabar.com — Laga panas derbi Manchester antara Manchester United dan Manchester City dalam pekan ke-31 Liga Inggris 2024-2025 berakhir tanpa pemenang. Kedua tim harus puas berbagi satu poin setelah pertandingan di Old Trafford, Minggu (6/4/2025), berakhir dengan skor kacamata, 0-0.
Meski Manchester United tampil dominan dengan menciptakan 13 peluang tembakan, tak satu pun dari usaha mereka berhasil menggetarkan jala gawang lawan.
Di sisi lain, Manchester City yang lebih sedikit menciptakan peluang dengan 9 shot juga gagal memaksimalkan momen untuk mencetak gol.
Hasil imbang ini membuat kedua tim harus rela posisi mereka di klasemen tidak bergerak signifikan.
Manchester United tetap tertahan di peringkat ke-13 dengan raihan 38 poin dari 31 laga, sementara Manchester City menempati posisi kelima dengan koleksi 52 poin.
Meskipun hasil ini bukan bencana bagi kedua tim, namun bagi Man United, absennya naluri pembunuh di depan gawang menjadi sorotan utama.
Alejandro Garnacho Jadi Sorotan Negatif
Salah satu momen yang paling disesali dalam laga ini adalah kegagalan pemain sayap Manchester United, Alejandro Garnacho, dalam memanfaatkan peluang emas pada menit ke-19.
Bermula dari umpan silang Diego Dalot dari sisi kanan kotak penalti, bola meluncur mulus ke arah tiang jauh di mana Garnacho sudah siap menyambutnya.
Namun, alih-alih mencetak gol, winger muda itu malah terjatuh dengan hanya sedikit menyentuh bola. Bola kemudian bergulir pelan sebelum disapu oleh pemain bertahan Manchester City.
Performa buruk Garnacho berlanjut hingga akhir pertandingan.
Dari dua tembakan yang dilepaskannya selama 90 menit, semuanya melenceng dari target.
Aksi tersebut memicu reaksi keras dari netizen.
Banyak yang menyebutnya “menyebalkan” dan bahkan ada yang mengungkapkan kekesalan mendalam seperti “Saya benci Garnacho.”
Warganet juga menyoroti fakta bahwa Garnacho kerap melewatkan peluang penting di setiap pertandingan, yang membuat frustrasi para pendukung Setan Merah.
Pelajaran Berharga dan Harapan untuk Masa Depan
Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, mengakui bahwa timnya masih memiliki masalah serius dalam hal penyelesaian akhir.
“Kami bermain melawan tim yang sangat bagus, tetapi kami membutuhkan naluri pembunuh untuk mencetak gol,” ujar gelandang asal Portugal itu.
Ia juga menambahkan bahwa meski Man City dikenal sebagai tim penguasa bola, United sebenarnya telah menciptakan banyak peluang.
Hanya saja, mereka belum cukup tajam untuk mengonversinya menjadi gol.
Pelatih Ruben Amorim mencoba melihat sisi positif dari hasil ini. Menurutnya, kegagalan mencetak gol dalam derbi Manchester adalah sebuah pembelajaran berharga.
“Kami melihat hal positif. Sekarang di pertandingan terakhir, kami punya peluang sehingga kami harus meningkatkan umpan terakhir dan tembakan terakhir,” katanya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa meski hasilnya mengecewakan, ada harapan besar bagi United untuk bangkit di laga-laga mendatang jika mereka bisa memperbaiki kelemahan dalam penyelesaian akhir.
Bagaimana pun, laga ini menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola modern, menciptakan peluang saja tidak cukup.
Tim harus memiliki ketajaman dan insting membunuh di depan gawang untuk benar-benar meraih kemenangan.