BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan klarifikasi terkait munculnya data penurunan signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat melemah hingga 11,46 persen atau setara 742,01 poin, mencapai level 5.730,34 pada pukul 10.40 WIB, Senin (7/4/2025).
Data penurunan IHSG yang beredar berasal dari proses pengujian sistem internal yang rutin dilakukan oleh BEI guna memastikan kelancaran operasional bursa. Terutama setelah libur panjang.
Sebagai informasi, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan kembali dibuka pada hari Selasa, 8 April 2025. Setelah masa libur Lebaran berakhir.
Sementara itu, pada hari Rabu, 9 April 2025, kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat terhadap Indonesia sebesar 32 persen akan mulai berlaku. Yang menjadi salah satu faktor pemicu kekhawatiran pasar.
InvestorWaspada
Menyambut pembukaan kembali pasar pada Selasa (8/4/2025), banyak investor bersikap waspada karena IHSG diprediksi akan mengalami tekanan tajam.
Dampak dari gejolak global ini pun mulai terlihat di kawasan Asia. Saat bursa Indonesia masih libur, sejumlah indeks saham utama di Asia anjlok pada Senin (7/4/2025).
Indeks Nikkei225 Jepang tercatat turun 7,83 persen ke level 31.136,58, Hang Seng Index Hong Kong merosot 13,46 persen ke posisi 19.774,53.
Shanghai Composite Index China melemah 7,34 persen menjadi 3.096,58, dan TAIEX Taiwan jatuh 9,70 persen ke angka 19.232,35.
Sebelum libur panjang Lebaran, yakni pada Kamis (27/4), IHSG ditutup di level 6.510,62 dengan kenaikan tipis sebesar 0,59 persen.
Namun, secara tahunan IHSG sudah terkoreksi hingga 8,04 persen.
Analis juga memperkirakan tekanan terhadap IHSG akan terus berlanjut. Terutama karena kekhawatiran atas dampak perang dagang terhadap perekonomian domestik.
Di tengah tekanan tersebut, sejumlah saham masih direkomendasikan untuk dicermati dalam jangka panjang.
Saham-saham seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dianggap menarik untuk diakumulasi dengan target harga masing-masing Rp9.250, Rp5.450, Rp670, dan Rp2.830.
Selain itu, saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) juga direkomendasikan untuk trading buy dengan target harga Rp4.970. (han)