
Oleh: dr. Alma Lucyati, M.KM., M.Si., MH.Kes., Dosen FK Unpas (Hari Kesehatan Dunia)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tiap tanggal 7 April, dunia memperingati hari Kesehatan Dunia atau World Health Day. Peringatan ini diawali Keputusan “World Health Assembly” (Majelis Kesehatan Dunia) tahun 1948 saat “World Health Organization (WHO) didirikan.
Saat itu diputuskan untuk mulai memperingati Hari Kesehatan Dunia pada tanggal 7 April setiap tahunnya. Mulai tahun 1950. Hingga saat ini, “World Health Assembly” tetap diselenggarakan setiap bulan Mei di Jenewa.
Hari Kesehatan Dunia, WHO didirikan dengan tujuan mulia agar semua orang, dmana pun berada, akan mendapat derajat Kesehatan yang tertinggi (everyone, everywhere can attain the highest level of health).
Tema Hari Kesehatan Dunia 2025 ini sangatlah prospektif, yaitu “Healthy beginnings, hopeful future” atau awal yang sehat, masa depan penuh harapan.
Kampanye yang bertajuk ini akan mendorong negara-negara dan komunitas Kesehatan, harusnya juga di negara kita, untuk meningkatkan upaya mengakhiri kematian terhindarkan ibu dan bayi baru lahir, serta memprioritaskan Kesehatan dan kesejahteraan jangka Panjang kaum Perempuan kita.
WHO menyatakan bahwa ibu dan keluarga di seluruh dunia membutuhkan perawatan berkualitas tinggi yang mendukung mereka secara fisik maupun emosi, baik sebelum, selama maupun sesudah persalinan.
System Kesehatan harus berkembang untuk menangani berbagai isu Kesehatan yang berdampak pada Kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Isu-isu ini tidak hanya mencakup komplikasi persalinan melainkan juga kondisi Kesehatan mental, penyakit tidak menular dan keluarga berencana.
Setidaknya ada empat tujuan kampanye dalam hari Kesehatan dunia 2025 ini.
Pertama, meningkatkan kesadaran tentang kekurangan terkait kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir serta pentingnya memprioritaskan kesejahteraan jangka Panjang ibu.
Kedua, melakukan advokasi dukungan yang efektif dalam meningkatkan Kesehatan ibu dan bayi.
Ketiga, mendorong tindakan bersama untuk mendukung orangtua serta tenaga Kesehatan yang memberikan perawatan kritis.
Keempat, memberikan informasi Kesehatan yang penting terkait kehamilan, persalinan, untuk masa pasca-persalinan.
Untuk kita di Indonesia, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi prioritas dalam RPJMN. Target penurunan AKI tahun 2024 sebesar 183 per 100 ribu kelahiran hidup. Sedangkan target penurunan AKB tahun 2024 sebesar 16 per 1000 Kelahiran Hidup.
Di sisi lain, target SDGs 2030 adalah pencapaian AKI 70 per 100 ribu kelahiran hidup dan target AKB 12 per 1000 Kelahiran Hidup.
Sesuai dengan arahan presiden untuk memperkuat Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Sains, teknologi, Pendidikan, Kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran pemepuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.Dimanapun siapapun kita semoga dapat turu serta menjadi bagian dari tujuan dari hari peringatan kesehatan ini. (han)