BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebanyak empat rumah dari total 11 rumah yang terdampak peristiwa tanah amblas di Kampung Cibubut Tengah, Kota Cimahi, Senin (14/4/2025), terpaksa dirobohkan oleh Pemerintah Kota Cimahi.
Langkah ini diambil untuk menghindari risiko yang lebih besar terhadap keselamatan warga sekitar.
Peristiwa di Cimahi ini bukan disebabkan oleh pergerakan tanah seperti yang sempat diduga, melainkan akibat tanah amblas. Karena di bawah permukiman tersebut terdapat bekas galian pasir.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, saat meninjau lokasi.
“Dampaknya ada 11 rumah yang rusak, dan 46 jiwa terdampak. Namun dari hasil pengamatan sementara, ini bukan karena pergerakan tanah, tapi karena tanah amblas. Di bawah permukiman ini ada bekas galian pasir,” ujar Ngatiyana.
Empat rumah yang mengalami kerusakan parah langsung dibongkar. Sementara tujuh rumah lainnya yang mengalami kerusakan ringan hingga sedang masih dalam proses kajian lebih lanjut. Oleh tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Pemkot Cimahi juga telah mengevakuasi puluhan warga yang terdampak ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Leuwigajah. Sebagai tempat pengungsian sementara.
“Kami harus memastikan keselamatan warga. Sekarang masih kami kaji, apakah area ini masih layak huni atau tidak. Sambil menunggu hasil dari PVMBG,” tambah Ngatiyana.
Upaya penanganan terus dilakukan, termasuk penyediaan logistik dan kebutuhan dasar bagi para pengungsi.
Pemerintah juga berencana menyiapkan skema relokasi bila hasil kajian menyatakan kawasan tersebut tidak lagi aman untuk ditinggali. (uby)