www.pasjabar.com — Pelatih kiper Timnas Indonesia, Sjoerd Woudenberg, menjadi sorotan publik usai aksinya menghapus foto bersama kiper keturunan Indonesia, Cyrus Margono, dari akun Instagram pribadinya. Foto tersebut sempat diunggah pada Rabu (23/4/2025) dan langsung memicu spekulasi mengenai kemungkinan Cyrus dipanggil ke skuad Garuda.
Kehadiran Woudenberg bersama Cyrus tak ayal memunculkan harapan di kalangan suporter.
Banyak yang menduga bahwa penjaga gawang FK Dukagjini itu tengah dalam pantauan serius untuk dipanggil membela Indonesia, terutama jelang laga krusial melawan China dan Jepang pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, unggahan itu mendadak dihapus hanya berselang beberapa jam setelah dipublikasikan. Tindakan ini sontak menimbulkan tanda tanya besar di kalangan netizen dan pencinta sepak bola nasional.
Klarifikasi Woudenberg: Tak Ada Maksud Istimewakan Kiper Tertentu
Menjawab kegelisahan publik, Woudenberg akhirnya buka suara pada Kamis (24/4/2025) pagi WIB. Ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk mengistimewakan satu atau dua penjaga gawang tertentu.
Menurutnya, seluruh kiper yang membela Indonesia memiliki nilai yang sama dan layak mendapatkan perlakuan setara.
“Saya juga menghapus foto di Palermo [bersama Emil Audero], bukan karena alasan pribadi. Saya tidak ingin terlalu memusatkan perhatian pada satu atau dua kiper,” ujar Woudenberg.
Ia menjelaskan bahwa sebagai pelatih kiper, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk memantau semua potensi yang ada, termasuk para pemain keturunan yang bermain di luar negeri.
Namun, ia juga sadar bahwa tindakan seperti unggahan foto bisa saja menimbulkan salah tafsir jika tidak disikapi dengan hati-hati.
Semua Kiper Punya Peluang Sama Bela Timnas
Cyrus Margono sendiri saat ini berkarier di Liga Kosovo bersama FK Dukagjini, setelah sebelumnya tidak memiliki klub pasca dilepas Panathinaikos B pada Juli 2024.
Ia baru bergabung ke FK Dukagjini pada Februari 2025. Meski sempat vakum, kiprahnya tetap dilirik tim pelatih Timnas Indonesia, termasuk oleh Woudenberg yang menunjukkan niat memantau langsung performanya.
Woudenberg menegaskan bahwa unggahan foto bukanlah indikator siapa yang akan dipanggil ke Timnas.
Ia mengajak publik untuk menilai secara menyeluruh, bukan hanya dari satu atau dua potret yang viral.
“Jika Anda melihat Instagram saya, di sana ada semua penjaga gawang bersama-sama. Semua penting. Itulah mengapa saya menghapus kedua foto itu,” tegasnya.
Langkah Woudenberg menunjukkan bahwa pemantauan terhadap kiper diaspora tetap dilakukan secara serius, tetapi harus disikapi dengan bijak agar tidak memunculkan kesan eksklusivitas atau ketidakadilan.
PSSI dan tim pelatih Timnas tampaknya ingin menjaga keseimbangan dan transparansi dalam menentukan siapa yang pantas membela Merah Putih.












