Bandung, www.pasjabar.com — Legenda Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, resmi kembali ke klub yang telah membesarkan namanya. Namun, kali ini bukan sebagai pelatih, melainkan Direktur Teknik. Penunjukan ini diumumkan resmi oleh manajemen Persib pada awal Mei 2025.
Dalam peran barunya, pria yang akrab disapa Djanur itu akan bertanggung jawab atas pengembangan pembinaan pemain muda.
Ia akan menyusun kurikulum, mengawasi proses pelatihan, serta memastikan bahwa Persib memiliki sistem pembinaan yang mampu melahirkan talenta berkualitas untuk masa depan tim senior.
Langkah ini menjadi bagian dari visi jangka panjang Persib untuk membangun fondasi kuat di level usia dini, dan siapa lagi yang lebih cocok memegang peran itu selain sosok yang telah memberikan banyak gelar untuk klub?
Dari Pemain hingga Pelatih Juara, Djanur Adalah Simbol Persib
Djanur bukan nama asing di mata Bobotoh. Ia adalah simbol loyalitas dan prestasi di tubuh Persib. Kariernya dimulai sebagai pemain muda pada tahun 1977, lalu kembali bersinar pada era Perserikatan 1986.
Gol tunggalnya ke gawang Perseman Manokwari di final membawa Persib meraih gelar setelah penantian 25 tahun.
Setelah pensiun sebagai pemain pada awal 1990-an, Djanur melanjutkan pengabdian sebagai asisten pelatih dan kemudian pelatih kepala.
Ia sukses membawa Persib menjuarai Liga Indonesia 1994/1995 dan kembali berjaya di era modern dengan gelar ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.
Dengan pencapaian tersebut, Djanur menjadi sosok kedua dalam sejarah yang mampu membawa Persib juara sebagai pemain dan pelatih, setelah mendiang Ade Dana.
Ia juga pernah menimba ilmu kepelatihan di Inter Milan, pengalaman yang akan sangat berharga di peran barunya saat ini.
Fokus Bangun Fondasi Kuat untuk Masa Depan Persib
Sebagai Direktur Teknik, Djanur kini fokus membina talenta muda dari Bandung dan Jawa Barat. Ia menyadari bahwa potensi besar itu harus diarahkan dengan sistem yang terstruktur.
Tidak hanya dari segi teknik, Djanur menekankan pentingnya karakter dan akhlak pemain.
“Keinginan untuk menjadi pemain Persib pasti ada di hati anak-anak muda Bandung dan Jawa Barat. Tapi untuk bisa benar-benar menjadi bagian dari Persib, mereka harus siap secara fisik, mental, dan juga memiliki karakter serta budi pekerti yang baik,” tegasnya.
Kembalinya Djanur disambut hangat oleh publik sepak bola Bandung. Ia datang bukan sekadar untuk mengulang masa lalu, melainkan membangun masa depan Persib dengan semangat juang dan pengalaman panjang yang ia miliki.
Sebuah langkah strategis yang bisa menjadi kunci sukses jangka panjang Maung Bandung. (Ars)