# tuna kalengan
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Tuna di Ambang Punah? Benerakan Tuna Sudah Habis
Siapa sangka, tuna kalengan yang sering jadi andalan di dapur ternyata menyimpan cerita besar di baliknya.
Kaya Omega-3, protein, mineral, dan vitamin B12, tuna memang penuh manfaat — tapi permintaan global yang terus naik membuat spesies ini sempat terancam punah akibat penangkapan berlebihan.
Untungnya, ada kabar baik yang bikin optimis! Sejak PBB menetapkan 2 Mei sebagai Hari Tuna Sedunia sembilan tahun lalu, langkah-langkah serius mulai diambil untuk menyelamatkan tuna.
Dulu, hanya 75persen stok tuna yang dinyatakan sehat.
Kini, lebih dari 90% stok sudah pulih! Salah satu bukti nyatanya adalah kembalinya tuna sirip biru Atlantik di perairan Inggris selatan dan Irlandia — spesies yang dulu hampir tak terlihat.
Keberhasilan ini lahir dari kerja sama antara pemerintah, ilmuwan, dan nelayan, melalui lima organisasi pengelolaan perikanan tuna regional, didukung oleh FAO lewat proyek Common Oceans Tuna.
Mereka menargetkan pada tahun 2027, semua stok tuna utama ditangkap dengan cara yang berkelanjutan.
Saat ini, dari 23 stok tuna yang dipantau, hanya dua yang masih mengalami penangkapan berlebihan — kemajuan yang patut diapresiasi!
Perjalanan masih Panjang
Perubahan iklim, kini memengaruhi pola hidup tuna, memaksa mereka berenang lebih jauh, yang menaikkan biaya penangkapan dan mengancam mata pencaharian masyarakat pesisir.
Selain itu, masalah tangkapan sampingan seperti hiu, kura-kura, paus, hingga burung albatros yang tersangkut jaring nelayan masih terus menjadi tantangan besar.
Di sinilah pentingnya kerja sama global.
Perjanjian Laut Lepas UNCLOS 2023 menjadi simbol komitmen dunia untuk menjaga keanekaragaman hayati laut.
Meski ancaman belum hilang, kita punya alasan untuk optimis.
Bersama, kita bisa memastikan masa depan tuna tetap cerah — demi laut yang sehat, ekosistem yang seimbang, dan meja makan kita yang terus terisi nikmatnya tuna. (*/tie)
# tuna kalengan