KAB BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kurangnya sarana bermain membuat sejumlah anak di Kampung Babakanjawa, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, memilih berenang di aliran Sungai Cikijing meski airnya telah tercemar limbah pabrik tekstil. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (6/5/2025) sore.
Dari pantauan di lokasi, anak-anak terlihat riang bermain air di sungai yang jelas-jelas menunjukkan warna hitam pekat.
Mereka tampak tak menghiraukan potensi bahaya kesehatan yang bisa ditimbulkan dari paparan limbah kimia berbahaya yang mengalir bersama air sungai.
Warga sekitar mengaku, pencemaran ini tidak hanya berdampak pada ekosistem sungai, tetapi juga mencemari sumur-sumur warga.
Akibatnya, mereka tak lagi bisa menggunakan air sumur untuk memasak maupun kebutuhan rumah tangga lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa membeli air baku yang didatangkan dari pegunungan dengan harga Rp5.000 per galon.
Yuli Wahyuni, salah seorang warga Kampung Babakanjawa, mengatakan pencemaran sungai akibat limbah industri tekstil sudah berlangsung selama puluhan tahun.
Warga pun berharap pemerintah segera turun tangan menyelesaikan persoalan lingkungan yang membelit kawasan Rancaekek ini.
“Pencemaran lingkungan dari limbah industri tekstil yang terjadi di Kampung Babakanjawa ini sudah sejak puluhan tahun silam. Kami berharap ada solusi dari pemerintah setempat untuk penanganan limbah di kawasan ini,” ujar Yuli.
Warga berharap aliran Sungai Cikijing dapat kembali normal dan bersih agar tidak menimbulkan dampak kesehatan. Terutama bagi anak-anak yang kini menjadikannya sebagai tempat bermain. (ctk)









