BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Bojan Hodak kini sudah menjelma jadi legenda bagi Persib Bandung. Namanya akan abadi dan tercatat dalam sejarah emas perjalanan Persib.
Bagaimana tidak, datang sebagai pelatih pengganti Luis Milla di kala tim ada di zona degradasi, Bojan Hodak justru menghadirkan sejarah. Ia langsung membawa Persib juara di Liga 1 2023/2024 yang merupakan musim pertamanya melatih ‘Maung Bandung’.
Ia pun sudah mencetak rekor tersendiri di Persib. Ia jadi pelatih asing pertama yang sukses membawa Persib juara.
Tak cukup sekali, ia membawa Persib juara dua kali beruntun alias back to back. Sebelumnya, tak pernah ada pelatih yang melakukannya di Persib sejak era liga.
Bahkan, gelar back to back yang diraih Persib lebih istimewa. Persib meraihnya dalam dua musim penuh.
Hal itu berbeda dengan capaian Bali United. Mereka memang pernah meraih back to back. Tapi itu tidak dua musim beruntun secara murni.
Bali United diketahui juara pada 2019. Setelah itu, Bali United juara lagi di musim 2021/2022. Sedangkan pada musim 2020 kompetisi dihentikan setelah memasuki tiga laga karena pandemi COVID-19.
Itu artinya, ada satu musim yang terlewat sebelum Bali United meraih back to back. Sedangkan Persib back to back secara murni, yaitu musim 2023/2024 dan 2024/2025.
Karena berbagai pencapaiannya bersama Persib, banyak Bobotoh yang menginginkan Bojan Hodak bisa ada di tim lebih lama. Lantas, bagaimana komentar pria asal Kroasia itu?
Pelatih yang Sukses Namun Sadar Diri
Menurutnya, menjadi pelatih akan sangat mudah ketika sukses menghadirkan senyuman bagi suporter. Bahkan ketika sudah mengantar juara, harapan agar sang pelatih tinggal lebih lama akan terucap.
“Kalian tahu, menjadi pelatih lebih mudah ketika meraih kemenangan, bisa saja berkata bisa berada di klub selama sepuluh tahun,” ujar Bojan Hodak, Kamis (8/5/2025).
Akan tetapi, ia sadar betul situasi bisa mendadak berubah. Pelatih bisa saja didesak mundur atau dipecat setelah sebelumnya menghadirkan prestasi bagi tim.
“Ketika sudah kalah dalam dua-tiga pertandingan, maka ucapan-ucapan ‘pelatih bodoh’ atau ‘pelatih keluar’ itu muncul dan itu normal di pekerjaan kami,” katanya.
Sebagai pelatih berpengalaman, Bojan Hodak sadar betul konsekuensi pekerjaannya. Hal itu pula yang ia yakini saat ini di Persib.
Karena tengah ada di puncak kejayaan, tak heran akan ada yang memintanya tinggal lebih lama. Namun suatu saat, ia sadar potensi meninggalkan klub akan terbuka.
“Semua bisa panjang ketika hasil bagus diterima, tapi ketika hasil buruk diterima, maka akan ada banyak desakan ‘coach out’,” pungkas Bojan Hodak.
Yang pasti, selama masih menjadi pelatih Persib, Bojan Hodak akan mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya. Ia akan berusaha terus menghadirkan prestasi bagi klub kebanggaan warga Jawa Barat. (ars)












