www.pasjabar.com — Pemain andalan Jakarta Bhayangkara Presisi, Farhan Halim, tak hanya sukses membawa timnya meraih gelar juara Proliga 2025, tapi juga menyabet penghargaan Most Valuable Player (MVP). Namun, gelar individu tersebut tak membuatnya berpuas diri. Outside hitter muda Indonesia ini justru menatap tantangan yang lebih besar: berkarier di luar negeri.
Keinginan Farhan untuk memperluas kiprah ke level internasional muncul setelah ia tampil konsisten sepanjang musim Proliga 2025.
Farhan menjadi salah satu sosok kunci dalam kemenangan dramatis Bhayangkara atas Jakarta LavAni Livin Transmedia di babak grand final yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (11/5/2025).
Gelar Juara dan MVP Jadi Titik Awal, Bukan Puncak
Pertandingan final antara Bhayangkara dan LavAni berlangsung ketat dan harus diselesaikan dalam lima set dengan skor 3-2.
Farhan tampil gemilang sepanjang laga, memperlihatkan kepemimpinan, akurasi spike, serta servis tajam yang membuat lawan kewalahan.
Penghargaan MVP Proliga 2025 ini menjadi momen bersejarah dalam karier Farhan, yang sudah berkiprah selama delapan tahun di liga profesional Indonesia.
Tak hanya itu, ini juga merupakan kali pertama Farhan merasakan gelar juara Proliga sepanjang kariernya.
Meski demikian, ia merendah dengan mengatakan bahwa gelar MVP bukanlah segalanya.
Menurutnya, setiap elemen dalam tim Bhayangkara, mulai dari pemain inti hingga pelatih dan ofisial, berperan sebagai MVP sejati.
“Cuma gelar doang. Intinya, semua teman-teman mau yang main, mau yang nggak, pelatih, official, semuanya MVP,” kata Farhan merespons penghargaan tersebut.
Ingin Ikuti Jejak Pemain Senior dan Main di Luar Negeri
Bagi Farhan, keberhasilan di Proliga 2025 justru menjadi motivasi untuk melangkah lebih jauh.
Ia ingin membawa nama Indonesia ke panggung yang lebih besar dengan bermain di luar negeri, baik di Asia maupun Eropa.
Farhan menyebut beberapa pemain senior seperti Sigit Ardian, Taylor Sander, dan Rendy Tamamilang sebagai sumber inspirasinya.
Ia mempelajari gaya bermain mereka, lalu mengadaptasikannya sesuai dengan karakter permainannya sendiri.
“Saya ingin lebih lagi. Pastinya banyak yang ingin dicapai, main ke luar negeri, lebih sering. Ya Asia, ya Eropa,” ujar pemain yang dikenal dengan kekuatan fisik dan determinasi tinggi itu.
Keinginan Farhan untuk bermain di liga asing sejalan dengan tren positif beberapa pemain Indonesia yang mulai dilirik klub-klub luar.
Dengan pencapaian gemilang di Proliga 2025, jalan bagi Farhan terbuka lebar untuk menggapai impian tersebut.










