www.pasjabar.com — Timnas Indonesia kembali membuat gebrakan dengan mendatangkan sosok legendaris asal Belanda, Simon Tahamata, sebagai Head of Scouting. Penunjukan ini pertama kali diberitakan oleh media Belanda, VoetbalPrimeur, pada 19 Mei 2025.
Keputusan PSSI ini disebut sebagai bagian dari rencana besar untuk membangun fondasi kuat skuad Garuda dari level usia dini.
Pilihan terhadap Tahamata bukan tanpa alasan, mengingat rekam jejaknya yang impresif dalam pengembangan pemain muda di berbagai klub Eropa.
Gaji Simon Tahamata: Kisaran di Eropa dan Indonesia
Meski belum ada konfirmasi resmi soal nominal gaji Simon Tahamata, perbandingan dengan posisi serupa di Eropa bisa menjadi gambaran.
Di klub besar seperti Chelsea, posisi head of scouting bisa digaji hingga £100.000 per bulan atau sekitar Rp2 miliar.
Namun, standar gaji di Indonesia tentu berbeda. Seorang pemandu bakat profesional di Tanah Air diperkirakan menerima bayaran antara Rp10 juta hingga Rp40 juta per bulan.
Belum jelas apakah Tahamata menerima lebih dari itu karena statusnya sebagai legenda dan ekspatriat.
Karier Mentereng Tahamata di Eropa
Nama Simon Tahamata tidak asing bagi pecinta sepak bola Eropa, khususnya penggemar Ajax Amsterdam.
Ia pernah mempersembahkan tiga trofi Eredivisie dan satu Piala Belanda untuk klub berjuluk de Godenzonen tersebut.
Selain itu, saat membela Standard Liège, ia juga menambah koleksi trofi dengan menjuarai Liga Belgia dan Piala Super Belgia.
Pengalamannya di berbagai klub top menjadikannya aset berharga untuk sepak bola Indonesia.
Berpengalaman di Level Usia Muda
Setelah pensiun sebagai pemain pada 1996, Tahamata terjun ke dunia kepelatihan.
Ia aktif melatih tim usia muda di klub-klub seperti Standard Liège, Germinal Beerschot, Ajax Amsterdam, hingga Al Ahli.
Fokus utamanya pada pengembangan bakat muda menjadi alasan kuat PSSI mempercayainya sebagai kepala pemandu bakat Timnas.
Harapannya, Simon dapat membantu menemukan dan membina talenta lokal potensial dari usia dini.