BANDUNG BARAT, WWW.PASJABAR.COM – Setelah lima hari dilakukan pencarian, tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Endang, pria lanjut usia yang menjadi korban bencana longsor dan banjir bandang di Kampung Pojok Girang, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Korban Longsor Lembang tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Selasa (27/5/2025) pukul 10.42 WIB.
Endang sebelumnya dilaporkan hilang, saat terjadi longsor yang melanda kawasan lereng perbukitan Desa Cikahuripan.
Saat kejadian, korban diketahui sedang berteduh di sebuah pondok sederhana tak jauh dari lahan perkebunan tempat ia biasa beraktivitas.
Longsoran tanah dan air bah dari perbukitan diperkirakan datang secara tiba-tiba dan langsung menerjang pondok tersebut.
Menurut keterangan Koordinator Tim SAR dari Basarnas Bandung, Mamang Fatmono, jasad Endang ditemukan sejauh 600 meter dari titik awal dilaporkan hilang. Tertimbun material lumpur dan reruntuhan.
Proses evakuasi dilakukan secara manual oleh personel SAR karena medan lokasi sangat terjal dan tidak dapat dilalui kendaraan.
“Evakuasi kami lakukan dengan cara ditandu karena aksesnya tidak memungkinkan untuk kendaraan masuk. Setelah berhasil dievakuasi ke titik penjemputan, jasad korban langsung dibawa menggunakan ambulans. Dan diserahkan kepada pihak keluarga,” jelas Mamang.
Operasi pencarian melibatkan unsur Basarnas Bandung, BPBD Kabupaten Bandung Barat, TNI, Polri, serta puluhan relawan dari berbagai komunitas kemanusiaan.
Pencarian Sempat Terkendala Cuaca
Proses pencarian sempat terkendala cuaca yang tidak menentu dan kontur tanah yang labil. Namun kerja sama tim yang solid memungkinkan korban akhirnya ditemukan.
Bencana longsor di Kampung Pojok Girang menjadi salah satu dampak dari hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung Barat selama beberapa hari terakhir.
Selain menelan korban jiwa, peristiwa ini juga menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian dan akses jalan warga yang sempat tertutup material longsoran.
Pihak pemerintah daerah mengimbau masyarakat. Terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana, untuk selalu waspada terhadap potensi longsor dan banjir susulan.
Langkah-langkah mitigasi seperti pemetaan zona rawan, peringatan dini, serta relokasi bagi warga yang tinggal di lereng curam tengah disiapkan. (uby)