www.pasjabar.com — Nasib kurang menyenangkan dialami Alejandro Garnacho setiap kali bermain di Asia. Winger muda Manchester United dan timnas Argentina ini kembali gagal bersinar.
Buruknya performa Garnacho terjadi saat tampil di laga ekshibisi melawan ASEAN All Stars, Rabu (28/5/2025) di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Garnacho, yang seharusnya menjadi salah satu pemain paling menonjol dalam laga tersebut, justru tampil melempem.
Ia yang biasanya tampil eksplosif dari sisi kiri serangan Manchester United, dibuat mati kutu oleh bek kanan ASEAN All Stars yang diperankan oleh Kakang Rudianto.
Kakang Rudianto Jadi Tembok Kokoh Lawan Garnacho
Nama Kakang Rudianto mencuat berkat performa apiknya dalam mengawal pergerakan Garnacho.
Bek muda asal Persib Bandung ini tampil penuh percaya diri, tidak gentar menghadapi pemain sekelas Garnacho yang bermain reguler di Premier League.
Dalam banyak duel satu lawan satu, Kakang tak hanya berhasil menghentikan langkah Garnacho, tapi juga membuat sang pemain frustrasi.
Kecepatan dan kelincahan Garnacho kerap mentah oleh intersepsi dan positioning solid dari pemain Timnas Indonesia U-23 itu.
Asnawi Mangkualam Juga Pernah ‘Kantongi’ Garnacho
Sebelum duel dengan Kakang, Garnacho juga pernah mengalami nasib serupa saat menghadapi Timnas Indonesia dalam laga persahabatan kontra Argentina pada September 2023.
Dalam pertandingan itu, Garnacho masuk sebagai pemain pengganti dan tampil cukup lama di babak kedua.
Namun lagi-lagi, ia tidak mampu menunjukkan performa maksimal. Asnawi Mangkualam Bahar, bek kanan andalan Garuda, tampil cemerlang dalam menjaga Garnacho.
Duel-duel di sisi kiri serangan Argentina lebih banyak dimenangkan oleh Asnawi, bahkan beberapa kali ia berhasil mencuri bola langsung dari kaki Garnacho.
Dua Kali Gagal Bersinar, Garnacho Butuh Adaptasi Lebih di Asia
Kegagalan dua kali Garnacho menembus pertahanan yang dijaga pemain-pemain muda Indonesia jadi sorotan tersendiri.
Ini membuktikan bahwa pemain Indonesia saat ini punya kualitas yang layak dibanggakan, bahkan saat menghadapi lawan sekelas pemain Manchester United dan timnas Argentina.
Sementara itu bagi Garnacho, dua pengalaman ini menjadi pelajaran penting bahwa bermain di Asia bukanlah perkara mudah.
Adaptasi dengan cuaca, gaya bermain, hingga fisik lawan menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi pemain muda seperti dirinya.