Cirebon, www.pasjabar.com — Tragedi kembali melanda kawasan Gunung Kuda di Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pada Jumat pagi (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, lokasi yang dikenal sebagai area penambangan ini kembali mengalami longsor besar.
Bencana ini menimbulkan kepanikan dan duka mendalam, karena diduga ldua puluh orang tertimbun material longsoran.
Informasi awal mengenai kejadian ini diunggah oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melalui akun media sosialnya @dedimulyadi71.
Ia menyebut bahwa sejauh ini baru empat korban yang berhasil ditemukan. Sisanya masih dalam pencarian oleh tim SAR dan relawan gabungan.
Sudah Berkali-kali Longsor, Tapi Penambangan Masih Berjalan
Ironisnya, ini bukan kali pertama Gunung Kuda mengalami bencana longsor.
Dalam beberapa tahun terakhir, area ini sudah beberapa kali dilanda longsor akibat aktivitas penambangan yang tak terkendali.
Namun, upaya penghentian atau pengawasan ketat terhadap aktivitas tambang ilegal maupun legal tampaknya belum berjalan optimal.
Meski sejumlah pihak sudah mengingatkan potensi bahaya di kawasan tersebut, aktivitas penambangan terus berlanjut.
Tanpa adanya penguatan lereng dan sistem mitigasi bencana yang memadai, longsor kembali terjadi dan memakan korban jiwa.
Evakuasi Sulit, Medan Curam Hambat Pencarian Korban
Tim SAR menghadapi kendala dalam proses evakuasi korban. Struktur tanah yang labil, medan yang curam, serta minimnya akses untuk alat berat membuat pencarian berjalan lambat.
Warga dan relawan turut membantu dengan alat sederhana.
Pihak BPBD Kabupaten Cirebon dan relawan dari berbagai organisasi telah dikerahkan.
Namun, harapan untuk menemukan korban dalam keadaan selamat semakin menipis seiring berjalannya waktu.
Suasana di lokasi dipenuhi tangis keluarga korban yang masih menunggu kabar pasti.
Desakan untuk Tindakan Tegas terhadap Penambangan Liar
Bencana ini kembali memunculkan desakan dari masyarakat agar pemerintah bertindak tegas terhadap praktik penambangan liar.
Banyak yang menilai bahwa tragedi seperti ini bisa dicegah apabila ada penegakan hukum dan pengawasan lingkungan yang serius.
Tokoh-tokoh masyarakat dan pemerhati lingkungan mendesak agar Gunung Kuda ditutup sementara dari aktivitas tambang dan dijadikan kawasan konservasi.
Langkah cepat dari pemerintah daerah maupun pusat sangat diharapkan agar tragedi serupa tidak terulang.