BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Bertahun-tahun bergelut dengan permasalahan sampah yang tak kunjung tuntas di Kota Bandung, warga RW 01 Kelurahan Pasir Endah, Kecamatan Ujungberung, menunjukkan bahwa solusi bisa datang dari akar rumput.
Di bawah kepemimpinan Ketua RW Wili Nardy, warga setempat sukses mengelola sampah secara mandiri. Mengubahnya menjadi kompos dan pakan maggot.
Program pengelolaan sampah ini dirintis sejak 2023 berangkat dari keresahan terhadap penumpukan sampah yang kian mengkhawatirkan.
Berbekal kesadaran lingkungan, Wili bersama tim penggerak warga membangun sistem pengelolaan sampah organik. Yang kini mampu mengolah hingga 600 kilogram sampah setiap pekan, dengan kapasitas maksimal mencapai satu ton.
“Alhamdulillah, selama ini kita bisa mengelola sampah secara mandiri yang dijadikan kompos dan pakan maggot,” ujar Wili saat ditemui, Jumat (30/5/2025).
Pengolahan
Sampah organik yang telah dipilah diolah menggunakan metode open windrow selama sekitar satu setengah bulan hingga menjadi kompos. Kompos tersebut kemudian dimanfaatkan untuk mendukung program ketahanan pangan warga melalui Buruan SAE.
Sementara itu, sisa limbah organik lainnya dimanfaatkan sebagai pakan maggot. Menciptakan siklus ekologis yang berkelanjutan.
Total anggaran yang telah dikeluarkan untuk membangun fasilitas dan menunjang operasional harian program ini mencapai sekitar Rp50 juta. Namun, hingga saat ini, belum ada dukungan konkret dari Pemerintah Kota Bandung.
“Sayangnya, RW kami tidak masuk dalam kriteria program kota tersebut, padahal kami sudah menjalankan pengelolaan sampah mandiri sejak lama. Harapannya, pemerintah bisa memfasilitasi tempat pengolahan yang selama ini masih menggunakan lahan pribadi,” tambah Wili.
Sebagai informasi, Pemkot Bandung memiliki Program Akselerasi Kewilayahan (Prakarsa). Yang salah satu fokusnya adalah penanganan sampah dan pencapaian status RW sebagai Kawasan Bebas Sampah (KBS).
Namun, penentuan RW penerima program ini ditentukan oleh camat. Yang memilih empat RW di tiap kecamatan untuk dijadikan percontohan.
Warga RW 01 di kawasan Ujungberung ini berharap agar kebijakan tersebut dapat lebih inklusif dengan mempertimbangkan capaian nyata di lapangan.
Mereka juga berharap Pemkot Bandung dapat memberikan dukungan fasilitas dan regulasi. Agar upaya swadaya ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam menghadapi krisis sampah kota. (eci)












