www.pasjabar.com — Kemenangan 4-0 atas Vietnam dalam lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2027 tak hanya menjadi hasil bersejarah bagi Timnas Malaysia, tapi juga membuka diskusi luas tentang keberadaan pemain naturalisasi dalam skuad Harimau Malaya. Timnas Malaysia diduga menggunakan pemain illegal tanpa garis keturunan yang jelas. Hal ini pun picu kontroversi dikalangan pecinta sepak bola.
Akhiri 10 Tahun Tanpa Kemenangan atas Vietnam
Timnas Malaysia tampil luar biasa saat menjamu Vietnam di Stadion Nasional Bukit Jalil pada Selasa (10/6/2025).
Dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2027 itu, pasukan Peter Cklamovski berhasil menang telak 4-0 atas musuh bebuyutan mereka.
Kemenangan ini menjadi sangat spesial karena mengakhiri catatan 10 tahun tanpa kemenangan atas The Golden Star Warriors.
Lebih dari sekadar kemenangan, pertandingan ini juga menunjukkan betapa agresif dan efektifnya pendekatan Malaysia dalam membangun tim berbasis kombinasi pemain lokal dan naturalisasi.
9 dari 11 Starter adalah Pemain Naturalisasi
Dalam laga tersebut, dari total 11 starter, 9 pemain merupakan hasil naturalisasi. Fenomena ini menunjukkan transformasi besar yang sedang dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Para pemain ini datang dari berbagai penjuru dunia—Argentina, Brasil, Spanyol, hingga Finlandia—dan langsung menjadi tulang punggung tim.
Facundo Garcés, yang baru saja dinaturalisasi, langsung dipercaya sebagai starter di lini belakang. Ia dikenal sebagai pemain dengan nilai pasar tertinggi di skuad Malaysia saat ini dan tampil solid sepanjang laga.
Rodrigo Holgado mencetak gol penting, João Figueiredo membuka keunggulan dengan gol cepat, sementara Imanol Machuca tampil dominan di lini tengah. Tak ketinggalan, Jon Irazabal ikut menjaga kedisiplinan lini pertahanan Malaysia.
Pemain-pemain naturalisasi lama seperti Matthew Davies, Dion Cools, La’Vere Corbin-Ong, dan Nooa Laine juga menunjukkan performa luar biasa dan berkontribusi langsung terhadap kemenangan ini.
FAM Didukung dan Dikritik Sekaligus
Keberhasilan Malaysia menekuk Vietnam dengan skor telak memang menuai pujian, namun di saat yang sama, FAM juga menuai kontroversi dan menghadapi tekanan untuk menjelaskan proses naturalisasi pemain-pemain baru.
Beberapa nama, seperti Garcés, Holgado, dan Irazabal, disebut belum memiliki bukti publik kuat terkait garis keturunan Malaysia mereka.
Kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan kemungkinan pelanggaran regulasi FIFA, seperti yang pernah dialami Timor Leste pada tahun 2017.
Kala itu, penggunaan pemain naturalisasi ilegal membuat mereka dilarang tampil di sejumlah kompetisi resmi.
Transformasi Besar Harimau Malaya Menuju Asia 2027
Meski diwarnai kontroversi, tidak bisa dimungkiri bahwa skuad Malaysia kini memiliki kualitas lebih baik dibanding beberapa tahun lalu.
Langkah berani FAM dalam membentuk tim yang kompetitif lewat jalur naturalisasi menunjukkan ambisi besar menembus putaran final Piala Asia 2027 dan tampil lebih kuat di kawasan ASEAN.
Namun demikian, proses ini harus diiringi dengan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi internasional agar tidak menimbulkan masalah jangka panjang.
Apalagi publik kini semakin cermat mengawasi proses legalisasi status pemain di era digital.