KAB BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau BKKBN menggelar sosialisasi Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja dengan mengusung tema “Keluarga Berkualitas untuk Indonesia Emas”.
Acara sosialisasi Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja ini diselenggarakan di Aula PT Haji Saepudin Suwinta, Kabupaten Bandung, pada Jumat (20/6/2025), dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat.
Termasuk kader KB, tokoh agama, H. Cucun Ahmad Syamsurijal Wakil Ketua DPR RI Periode 2024-2029 DPR RI, serta mitra kerja strategis dari legislatif.
Dalam sambutannya, perwakilan dari BKKBN menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk kemitraan strategis. Yang bertujuan memperkuat komunikasi dan sosialisasi seputar kebijakan pembangunan keluarga.
“Kita perlu terus mengumumkan dan mengedukasi masyarakat mengenai peran BKKBN dalam pembangunan keluarga. Tidak hanya soal pengendalian kelahiran, tetapi membangun keluarga secara berencana yang berkualitas,” ujar Cucun.
Ia menambahkan, paradigma masyarakat mengenai BKKBN yang selama ini identik dengan program KB semata, kini mulai bergeser.
Saat ini telah muncul konsep komunitas berencana yang menekankan pada perencanaan keluarga yang matang. Demi membentuk generasi unggul dan berkualitas.
Penanganan masalah stunting juga menjadi fokus utama.
“Presiden Prabowo sangat konsen terhadap isu stunting. Bukan hanya soal makanan, tapi juga gizi bagi pemikiran anak-anak. Ini menyangkut kualitas pendidikan, pembangunan sekolah unggulan hingga akses pendidikan di pelosok,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyinggung pentingnya regulasi dan penguatan anggaran untuk mendukung keberhasilan program tersebut.
Kampung KB disebut sebagai salah satu elemen penting yang melibatkan peran serta masyarakat secara langsung. Dalam pembangunan keluarga dan pengentasan kemiskinan ekstrem.
Dalam waktu dekat, pembahasan lebih lanjut akan dibawa ke sidang DPR dan dikomunikasikan dengan Komisi 8, Komisi 9, dan Komisi 10.
Guna mempercepat implementasi Peraturan Presiden (Perpres) terkait penuntasan kemiskinan dan percepatan penurunan stunting.
“Kita semua sepakat, bahwa tidak boleh ada keturunan yang lemah. Ini sejalan dengan prinsip agama dan juga tanggung jawab negara dalam melindungi segenap tumpah darah Indonesia,” tegasnya.
Kegiatan ini juga menegaskan dukungan terhadap program gizi gratis dan pembangunan keluarga. Sebagai langkah konkret menuju generasi Indonesia Emas 2045. (ctk)