SUBANG, WWW.PASJABAR.COM – Puluhan penumpang memadati loket Stasiun Bandung, Sabtu (2/8/2025) pagi, untuk membatalkan KA perjalanan jarak jauh mereka.
Pembatalan dilakukan menyusul insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Kabupaten Subang yang mengakibatkan gangguan operasional di jalur utama lintas utara Jawa.
Dampak Anjlokan Kereta
Insiden anjlokan terjadi di kawasan Pegadenbaru, Kabupaten Subang, pada Jumat malam. Meski tidak ada korban jiwa, jalur kereta sempat terganggu karena rangkaian kereta harus dievakuasi dari lintasan.
Proses evakuasi ini menyebabkan sejumlah perjalanan kereta api jarak jauh dari dan menuju Bandung mengalami pembatalan maupun pengalihan jalur.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 (Daop 2) Bandung mengonfirmasi sedikitnya empat perjalanan yang dibatalkan hari ini. Perjalanan yang terdampak antara lain KA Parahyangan relasi Bandung–Jakarta, KA Malabar Bandung–Malang, serta KA Harina Bandung–Semarang.
“Kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh penumpang yang terdampak. Proses evakuasi masih dilakukan oleh tim Daop 3 Cirebon di lokasi kejadian,” kata Kuswardojo, Humas Daop 2 Bandung, saat ditemui di Stasiun Bandung.
Penumpang Padati Loket Refund
Sejak pagi, antrean terlihat mengular di loket pengembalian tiket. PT KAI memastikan seluruh biaya tiket akan dikembalikan penuh (100 persen) kepada penumpang yang membatalkan perjalanan. Hingga pukul 10.00 WIB, tercatat sekitar 80 penumpang telah melakukan pembatalan.
Salah satu penumpang, Hansel, mengaku kecewa karena rencananya ke Jakarta terpaksa batal. “Mau nggak mau batal, soalnya nggak ada pilihan lain. Semoga cepat normal lagi, soalnya banyak yang mau kerja dan ada keperluan mendesak,” ujarnya.
Strategi Pengalihan Jalur
Sambil menunggu normalisasi, PT KAI mengalihkan perjalanan sejumlah kereta ke jalur Daop 2 Bandung untuk memastikan mobilitas penumpang tetap berjalan. Namun, pengalihan jalur ini menyebabkan keterlambatan karena waktu tempuh lebih lama dibanding jalur utama.
“Prioritas kami adalah keselamatan. Selama jalur belum dinyatakan aman, perjalanan kereta dialihkan melalui rute alternatif,” jelas Kuswardojo.
Pemeriksaan Keamanan Jalur
Tim gabungan dari PT KAI dan Daop 3 Cirebon terus bekerja di lokasi untuk memperbaiki infrastruktur yang terdampak, termasuk rel dan wesel yang rusak. Selain itu, pemeriksaan tambahan dilakukan untuk memastikan jalur benar-benar aman sebelum kembali digunakan.
Pihak KAI mengimbau calon penumpang untuk memantau informasi terbaru melalui aplikasi KAI Access, media sosial resmi, atau call center 121. “Kami terus memperbarui informasi agar penumpang bisa menyesuaikan rencana perjalanan mereka,” tambah Kuswardojo.
Harapan Penumpang
Banyak penumpang berharap proses perbaikan segera selesai agar perjalanan kembali normal, terutama menjelang akhir pekan yang biasanya ramai. “Semoga cepat selesai, soalnya tiket sudah lama dibeli dan susah cari pengganti mendadak,” ujar Fadila, penumpang lainnya. (uby)