Bandung, www.pasjabar.com — Laga uji coba antara Persib Bandung dan Western Sydney Wanderers pada Sabtu (2/8/2025) malam menyisakan cerita unik. Kemenangan tipis Persib 1-0 ternyata tidak lepas dari peran “pahlawan” yang tidak terduga: tiang gawang! Sepasang tiang gawang berstandar FIFA seharga Rp178 juta yang baru pertama kali digunakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) itu benar-benar menunjukkan kelasnya, bukan hanya kokoh, tapi juga ‘sakti’.
Debut Tiang Gawang Mahal: Langsung Tentukan Hasil Akhir
Penggunaan tiang gawang berstandar FIFA tersebut menjadi salah satu sorotan utama dalam pertandingan ini.
Tiang mahal itu bukan sekadar alat bantu pertandingan, namun juga ikut menentukan hasil akhir.
Western Sydney Wanderers, yang bermain dominan dan menciptakan banyak peluang, harus menelan pil pahit setelah dua peluang emas mereka dipatahkan oleh tiang dan mistar gawang.
Berkat “bantuan” pahlawan tiang gawang ini, Persib sukses menjaga keunggulan 1-0 hingga pertandingan berakhir.
Dua Peluang Emas Western Sydney yang Berakhir Tragis
Drama tiang gawang dimulai pada menit ke-22. Anthony Pantazopoulos menyundul umpan silang dari Kosta Barbarouses dengan maksud bola memantul ke tanah dan menyulitkan kiper.
Namun, keberuntungan tidak berpihak padanya. Bola justru menghantam tiang gawang dengan keras dan memantul keluar lapangan. Skor tetap 0-0, Persib terselamatkan.
Di babak kedua, tepatnya menit ke-52, aksi penyelamatan tiang gawang kembali terulang. Western Sydney mendapat tendangan bebas dari luar kotak penalti.
Steven Ugarkovic melepaskan sepakan melengkung yang indah dan tak terjangkau oleh kiper Adam Przybek.
Namun, lagi-lagi keberuntungan berpihak pada Persib. Kali ini giliran mistar gawang yang menjadi penyelamat, menahan bola agar tidak masuk ke dalam jaring.
Alasan Harga Fantastis Tiang Gawang
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan, mengungkapkan bahwa pengadaan sepasang tiang gawang baru tersebut memang menelan dana fantastis, yaitu mencapai Rp178 juta.
Mahalnya harga tiang gawang ini, menurut Adhitia, disebabkan oleh spesifikasinya yang harus memenuhi standar FIFA. “Rp178 juta (harga tiangnya). Karena harus standar FIFA, nggak bisa pakai tiang besi,” ucap Adhitia.
Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa kualitas dan spesifikasi yang ketat memang sebanding dengan harga yang dibayarkan, dan malam itu, tiang gawang tersebut membuktikan nilai investasinya.