WWW.PASJABAR.COM – Film drama perang bertema nasionalisme “Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian” mencatat capaian membanggakan di tengah dominasi genre horor dan drama di industri film Indonesia.
Sejak penayangan perdananya di bioskop, film ini telah disaksikan oleh 830.808 penonton.
Data tersebut tercatat di Cinepoint.com dan filmindonesia.or.id, menempatkan Believe sebagai salah satu film bertema perjuangan. Dengan jumlah penonton tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Produser Believe, Celerina Judisari, mengungkapkan bahwa film ini dirancang untuk menghadirkan gambaran pertempuran yang mendekati kenyataan.
Dari aspek cerita hingga teknis produksi, seluruh tim berupaya maksimal untuk menciptakan atmosfer medan perang yang imersif.
“Kami ingin penonton merasakan atmosfer medan perang yang sesungguhnya. Itu menuntut komitmen tinggi dari seluruh tim produksi,” ujar Celerina dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (9/8/2025),dilansir dari Antara.
Celerina menambahkan, genre perjuangan dan nasionalisme memiliki tantangan tersendiri di pasar film nasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah film serupa, termasuk yang mengangkat kisah tokoh besar seperti Soekarno atau Kartini, belum mampu menembus angka satu juta penonton.
“Sementara itu, genre horor dan drama keluarga masih menjadi primadona di bioskop,” katanya.
Berhasil Pikat Penonton
Meski begitu, Believe berhasil memikat penonton. Dengan sajian sinematografi megah, adegan aksi intens, dan penggambaran tokoh yang emosional.
Para pemeran pun menunjukkan dedikasi luar biasa selama proses syuting. Wafda Saifan, pemeran Serka Dedi, mengungkapkan dirinya harus menjalani adegan ekstrem.
“Saya sampai digantung 20 meter demi adegan terjun payung. Senang hasilnya diapresiasi penonton,” tuturnya.
Ajil Ditto, pemeran Kapten Agus, juga menjalani persiapan fisik ketat. Ia mengaku menurunkan berat badan 13 kilogram dalam waktu satu bulan demi mendalami peran. “Kerja keras kami terasa terbayar,” ucapnya.
Momen penayangan Believe bertepatan dengan bulan peringatan kemerdekaan RI, sehingga dinilai relevan dengan tema perjuangan yang diusung.
Para pemeran berharap film ini dapat terus bertahan di layar lebar hingga akhir Agustus, agar semakin banyak penonton yang terinspirasi.
Dukungan juga mengalir dari publik figur. Personel Project Pop, di antaranya Yosi Mokalu dan Udjo, ikut menonton bersama di Jakarta. Yosi memuji penyajian visualnya.
“Rasanya seperti perang betulan,” katanya.
Sementara Udjo mengapresiasi keberanian tim produksi.
“Ternyata ada produser Indonesia yang berani mengangkat tema perang dengan standar produksi tinggi,” ujarnya.
Dengan capaian hampir menembus angka satu juta penonton, Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian menjadi bukti. Bahwa film bertema perjuangan masih memiliki ruang besar di hati masyarakat, asalkan disajikan dengan kualitas cerita dan produksi yang mumpuni. (han)


	    	








