PANGANDARAN, WWW.PASJABAR.COM – Paguyuban Pasundan resmi membuka gelaran Sawala Budaya ke-44 pada Jumat malam (29/8/2025) di Pantai Indah Resort & Hotel Pangandaran, Jalan Kidang Pananjung 151, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Acara yang mengusung tema “Pageuh Dina Jati Diri – Jembar Dina Mangfaat Ngangkat Martabat Bangsa” ini dihadiri lebih dari 700 peserta dari seluruh Indonesia yang merupakan pengurus cabang Paguyuban Pasundan.
Selain pengurus cabang, hadir pula sejumlah tokoh nasional dan daerah, di antaranya Wamendikdasmen RI Prof. Dr. Latif Latipulhayat, SH., LL.M., Ph.D, Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan Mayjen (Purn) Dr. H. TB Hasanudin, M.M.
Mayor Jenderal TNI Karmin Suharna, S.IP., M.A., Bupati Garut Abdusy Syakur Amin, Bupati Pangandaran Hj. Citra Pitriyami, Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin, Dandim Pangandaran, Kapolres Pangandaran, serta tamu undangan lainnya.
Prosesi Pembukaan
Acara dibuka dengan doa bersama, sambutan, serta pemotongan tumpeng dalam rangka memperingati Milangkala ke-112 Paguyuban Pasundan.
Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan masa bakti 2020–2025, Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si.
Dalam sambutannya, Prof. Didi menekankan bahwa Paguyuban Pasundan tidak hanya menjadi wadah pelestarian budaya Sunda. Tetapi juga harus hadir dalam menjawab tantangan kebangsaan, khususnya melawan kebodohan dan kemiskinan.
“Musuh kita adalah kebodohan dan kemiskinan. Cabang-cabang Paguyuban Pasundan memiliki sekolah yang membina anak-anak. Bahkan di Jawa Timur sudah disisipkan pelajaran bahasa Sunda dan Jawa. Namun kita menghadapi krisis bahasa Sunda, karena generasi muda mulai enggan menggunakan bahasa lokal,” ungkap Prof. Didi.
Ia juga menegaskan, meski waktu terbatas, banyak gagasan yang dapat dibicarakan dalam forum Sawala Budaya ini. Sambutannya ditutup dengan pembacaan sajak karyanya berjudul “Hareupaneun” yang ditulis pada April 2025.
Pesan dari Dewan Pangaping dan Kepala Daerah
Mayjen (Purn) Dr. H. TB Hasanudin, M.M., selaku Dewan Pangaping PB Paguyuban Pasundan, menyampaikan bahwa kehadirannya kali ini merupakan yang keempat dalam acara serupa.
Ia menegaskan pentingnya seorang pemimpin yang benar-benar mengabdi kepada masyarakat.
“Pemimpin harus berorientasi pada kepentingan publik, bukan hanya omong doang. Dalam Sawala Budaya ini akan ada kongres untuk memilih pemimpin baru. Sekaligus merumuskan program kemaslahatan rakyat. Fokus utama kita tetap pada dua hal, yaitu memerangi kebodohan dan memberantas kemiskinan,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Pangandaran Hj. Citra Pitriyami menuturkan rasa bangganya karena Pangandaran dipercaya menjadi tuan rumah Sawala Budaya.
“Sebagai kabupaten termuda di Jawa Barat, kami merasa terhormat bisa menjadi lokasi acara besar ini. Semoga Sawala Budaya ke-44 berjalan lancar dan sukses, serta membawa keberkahan bagi kemajuan Pangandaran,” ucapnya.
Dukungan dari Pemerintah Pusat dan TNI
Panglima TNI yang berhalangan hadir menyampaikan permohonan maaf melalui Dandim Pangandaran.
Dalam pesannya, Panglima TNI berharap Sawala Budaya dapat memperkuat masyarakat Sunda yang unggul. Melestarikan budaya lokal, sekaligus melahirkan inovasi bagi pembangunan Indonesia.
Sementara itu, Wamendikdasmen RI, Prof. Dr. Latif Latipulhayat, yang juga membuka acara secara resmi. Menekankan pentingnya peran Paguyuban Pasundan dalam dunia pendidikan.
Ia mengingatkan sejarah perjuangan tiga tokoh besar Pasundan, yakni Otto Iskandardinata (Si Jalak Harupat), Ir. Djuanda, dan Prof. Mochtar Kusumaatmadja.
“Ir. Djuanda berhasil memperluas wilayah Indonesia hampir 50% tanpa kekerasan, melainkan dengan akal dan pikiran. Semangat ini harus kita teladani. Jawa Barat memang memiliki penduduk terbesar. Tapi angka putus sekolah masih tinggi dan jumlah guru masih kurang. Karena itu, kami ingin menggandeng Paguyuban Pasundan untuk bersama-sama memajukan pendidikan,” jelasnya.
Menurutnya, perjuangan memberantas kebodohan dan kemiskinan merupakan tugas yang tidak pernah selesai.
“Ini adalah perjuangan tanpa akhir,” tegas Prof. Latif.
Wawancara Peserta dan Tokoh
Usai acara, Bupati Pangandaran menyampaikan harapannya agar Paguyuban Pasundan bisa memberikan manfaat nyata, bukan hanya untuk Jawa Barat. Tetapi juga untuk seluruh Indonesia.
Senada, Dewan Pangaping TB Hasanudin menekankan kembali bahwa Paguyuban Pasundan harus benar-benar konsisten dalam menjalankan fungsi dan amanahnya.
“Dua hal yang harus terus dipegang teguh adalah memerangi kebodohan dan kemiskinan. Itu yang harus menjadi pokok bahasan dan pekerjaan ke depan,” ujarnya.
Agenda Berikutnya
Setelah pembukaan, kegiatan akan dilanjutkan pada Sabtu (30/8/2025) dengan sesi Sawala I, II, dan III yang berisi pemaparan strategi. Rumusan rekomendasi, hingga pemilihan Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan periode 2025–2030.
Puncaknya, acara akan ditutup pada Minggu (31/8/2025) sekaligus menandai berakhirnya Sawala Budaya ke-44. (han)












