www.pasjabar.com — Chelsea kembali menjadi sorotan besar di bursa transfer musim panas 2025. Klub asal London Barat itu berhasil mencatatkan rekor baru sebagai tim dengan penjualan pemain terbanyak dalam satu edisi bursa transfer Liga Inggris.
Dengan total pemasukan mencapai 332,25 juta euro (Rp6,3 triliun), The Blues bukan hanya memecahkan rekor domestik, tetapi juga menjadi klub dengan penjualan tertinggi di Eropa sepanjang musim panas ini.
Chelsea Catat Rekor Penjualan Fantastis
Menurut laporan Sportsration, Chelsea melepas total 14 pemain secara permanen dan 1 pemain dengan status pinjaman.
Angka ini membuat The Blues mengungguli klub-klub lain di Inggris maupun Eropa dalam hal pemasukan dari penjualan pemain.
Dari daftar penjualan, nama Noni Madueke menjadi transfer termahal dengan nilai 56 juta euro (Rp1 triliun) ketika hengkang ke Arsenal.
Penjualan besar lainnya adalah Christopher Nkunku ke AC Milan (Rp710 miliar) dan Joao Felix ke Al Nassr (Rp575 miliar).
Tak hanya dari penjualan permanen, Chelsea juga sukses meraup untung besar dari peminjaman Nicolas Jackson ke Bayern Munchen, yang menghasilkan dana sekitar Rp316 miliar.
Masih Raup Untung Meski Belanja Besar
Meski melepas banyak pemain, Chelsea tetap aktif di bursa transfer. Untuk memperkuat skuad Liga Inggris 2025/26, mereka mendatangkan 10 pemain baru dengan total pengeluaran mencapai 328,15 juta euro (Rp6,2 triliun).
Menariknya, pengeluaran tersebut masih lebih rendah dibandingkan pemasukan dari penjualan pemain.
Alhasil, Chelsea tercatat meraup keuntungan sekitar 4,1 juta euro (Rp78,6 miliar), sebuah pencapaian yang jarang terjadi di era sepak bola modern.
Dari 10 pemain baru, hanya Joao Pedro (Brighton) dan Jamie Gittens (Borussia Dortmund) yang memakan biaya lebih dari Rp1 triliun.
Meski begitu, secara keseluruhan Chelsea tetap menjadi klub terboros kedua di Liga Inggris musim panas ini, hanya kalah dari Liverpool yang mengeluarkan hampir 482 juta euro (Rp9,2 triliun).
Strategi BlueCo dan Tantangan Melepas Pemain Tertentu
Keberhasilan Chelsea meraup dana besar tidak lepas dari strategi cerdas pemilik klub, BlueCo, dalam menyeimbangkan neraca keuangan. Namun, tidak semua rencana berjalan mulus.
Chelsea masih kesulitan menjual Axel Disasi dan Raheem Sterling. Tingginya gaji Sterling menjadi salah satu penghalang utama, bahkan meski ditawarkan dengan status pinjaman.
Sementara itu, harga yang dipatok untuk Disasi membuat banyak klub enggan melirik.
Kondisi ini membuat keduanya harus tetap bertahan di Stamford Bridge, meski peran mereka sudah tidak masuk dalam rencana utama tim.
Opsi Liga Arab Saudi dan Turki Jadi Jalan Keluar
Meski bursa transfer utama di Eropa telah ditutup, Chelsea masih memiliki peluang untuk melepas Disasi dan Sterling.
Pasalnya, beberapa liga seperti Arab Saudi dan Turki masih membuka jendela transfer hingga pertengahan September 2025.
Jika berhasil, Chelsea bisa menambah pemasukan sekaligus mengurangi beban gaji besar yang ditanggung klub.
Namun, jika tidak, mereka berpotensi harus membiayai dua pemain tersebut hanya untuk duduk di bangku cadangan sepanjang musim.
Dengan strategi jual-beli pemain yang agresif, Chelsea sekali lagi menunjukkan betapa besarnya kekuatan finansial mereka.
Kini, tantangannya adalah bagaimana mengelola skuad agar bisa kembali bersaing di papan atas Liga Inggris sekaligus tampil konsisten di kompetisi Eropa.












