WWW.PASJABAR.COM – Memasuki musim hujan, berbagai masalah kesehatan mulai bermunculan seiring meningkatnya kelembapan udara.
Kondisi ini dinilai memicu berkembangnya berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan saluran pernapasan, tenggorokan, hingga mata. Para ahli mengingatkan perlunya langkah-langkah proaktif agar masyarakat tetap sehat dan terhindar dari infeksi.
Dikutip dari Hindustan Times, ada tiga jenis infeksi yang paling sering mengancam saat musim hujan.
Pertama adalah batuk berkepanjangan. Kelembapan udara membuat lendir di saluran pernapasan lebih kental sehingga menciptakan lingkungan ideal bagi virus dan bakteri. Kondisi ini seringkali memperburuk gejala pada penderita asma atau alergi.
“Batuk yang berlanjut lebih dari satu minggu sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Jangan anggap remeh sebagai iritasi musiman,” kata Konsultan Penyakit Dalam RS Gleneagles BGS, dr. Siri M Kamah.
Ia menambahkan bahwa batuk kering bisa berkembang menjadi mengi atau sesak napas jika dibiarkan.
Kedua, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan demam. Gejala ini kerap dianggap sebagai flu biasa, padahal bisa menandakan adanya infeksi bakteri.
Paparan kelembapan udara dalam jangka waktu lama dapat memperparah kondisi tubuh yang sudah lemah.
Menurut rekomendasi American Medical Association, menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan dan segera memeriksakan diri ke dokter bila gejala tak kunjung pulih adalah langkah penting pencegahan.
Ketiga, konjungtivitis atau mata merah. Banyak orang menganggap kondisi ini sebagai alergi, padahal bisa jadi merupakan konjungtivitis virus yang sangat mudah menular.
Penyebaran biasanya terjadi melalui sentuhan tangan ke area mata atau berbagi barang pribadi seperti handuk dengan pasien yang terinfeksi.
Untuk mencegah ketiga infeksi tersebut, para pakar menyarankan beberapa langkah sederhana.
Antara lain, membuka jendela secara teratur agar sirkulasi udara lancar, menyalakan dehumidifier di ruangan yang terlalu lembap, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kontak langsung dengan barang pribadi orang lain.
Selain itu, penggunaan masker saat merasa kurang sehat juga bisa membantu mengurangi risiko penularan penyakit.
“Pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan. Dengan kesadaran menjaga kebersihan dan kewaspadaan terhadap gejala, masyarakat bisa tetap sehat meskipun cuaca lembap dan curah hujan tinggi,” tambah dr. Siri.
Musim hujan memang kerap membawa tantangan kesehatan. Namun dengan gaya hidup bersih, langkah pencegahan yang tepat, serta konsultasi medis bila diperlukan, risiko penyakit bisa ditekan secara signifikan. (han)












