WWW.PASJABAR.COM – Kebiasaan membawa ponsel ke toilet tanpa disadari dapat meningkatkan risiko terkena wasir atau ambeien. Temuan ini diungkapkan dalam sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal PLoS One.
Mengutip Health, Senin (1/9/2025), penelitian tersebut menemukan bahwa orang yang menggunakan ponsel di toilet 46 persen lebih mungkin mengalami gangguan gastrointestinal, berdasarkan hasil pemeriksaan kolonoskopi.
Duduk lebih lama di toilet membatasi aliran darah dan menekan pembuluh vena di area anus, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya wasir.
“Studi ini sangat tepat waktu karena penggunaan ponsel tampaknya ada di mana-mana,” kata Ahli Gastroenterologi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat, Brian C. Jacobson, MD, MPH.
Jacobson menegaskan, faktor utamanya bukan pada ponsel itu sendiri, melainkan lamanya seseorang duduk di toilet.
“Membaca materi apa pun di toilet, baik lewat ponsel maupun media lain, akan berkaitan dengan wasir karena memperlama waktu duduk,” tambahnya.
Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menganalisis kebiasaan menggunakan ponsel pada pasien yang menjalani kolonoskopi di Beth Israel Deaconess Medical Center.
Sebanyak 125 responden berusia rata-rata 45 tahun diminta menjawab survei mengenai frekuensi penggunaan ponsel di toilet.
Hasilnya, 83 peserta atau 66 persen mengaku rutin menggunakan ponsel pintar saat berada di toilet. Kelompok ini rata-rata hampir tujuh tahun lebih muda dibandingkan mereka yang tidak menggunakan ponsel, dan secara umum memiliki aktivitas fisik lebih rendah.
Dari hasil kolonoskopi, ditemukan 43 persen peserta memiliki hemoroid atau wasir yang terlihat, baik dalam bentuk eksternal di luar anus maupun internal di dalam saluran anus.
Trisha Pasricha, MD, MPH, penulis senior studi sekaligus ahli gastroenterologi, menjelaskan bahwa pengguna dan non-pengguna ponsel memiliki tingkat sembelit, kebiasaan mengejan, serta faktor risiko lain yang relatif sama.
Namun, yang membedakan adalah durasi mereka duduk di toilet.
“Dengan memperhitungkan faktor risiko lain seperti jenis kelamin, sembelit, dan mengejan, pengguna ponsel pintar masih memiliki kemungkinan 46 persen lebih tinggi terkena wasir dibandingkan yang bukan pengguna,” kata Pasricha.
Meski begitu, para peneliti mengingatkan bahwa studi ini belum dapat memastikan. Apakah penggunaan ponsel secara langsung menyebabkan wasir, atau ada faktor lain yang ikut berpengaruh.
Penelitian lanjutan dengan sampel lebih besar diperlukan untuk memvalidasi temuan ini.
Wasir atau ambeien sendiri merupakan kondisi ketika pembuluh darah di area anus membengkak dan bisa menimbulkan nyeri hingga pendarahan. Kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup pasien jika tidak ditangani dengan baik. (han)









