www.pasjabar.com — Manchester United memang sedang mengalami masa-masa sulit di lapangan. Performa buruk musim lalu dan awal musim 2025/2026 membuat fans geram. Namun di balik hasil yang mengecewakan, Setan Merah justru mencatatkan rekor pendapatan tertinggi sepanjang sejarah klub.
Musim 2024/2025, MU hanya finis di posisi ke-14 Premier League – posisi terburuk mereka sepanjang era Liga Inggris. Kesempatan terakhir tampil di Liga Champions juga pupus setelah kalah di final Liga Europa.
Awal musim ini, performa tak kunjung membaik dengan dua kekalahan dari empat laga dan tersingkir di babak kedua Carabao Cup dari tim divisi empat. Meski begitu, laporan keuangan mereka justru mencatat angka fantastis.
Rekor Pendapatan Rp 13,1 Triliun
Menurut laporan ESPN, Manchester United mencatatkan pendapatan sebesar 666,5 juta paun atau sekitar Rp 13,1 triliun hingga 30 Juni 2025. Angka tersebut naik 0,7 persen dibanding musim sebelumnya, sekaligus menjadi rekor pendapatan klub.
Kontributor terbesar datang dari sektor komersial, khususnya kontrak sponsor dengan Qualcomm melalui brand Snapdragon di bagian depan jersey.
Kerjasama itu menyumbang 333,3 juta paun, meningkat 10 persen dibanding dua musim lalu.
Selain itu, meski Old Trafford sudah berusia tua dan membutuhkan renovasi, stadion tersebut masih memberikan pemasukan 160,3 juta paun dari hari pertandingan – rekor tertinggi di antara klub Liga Inggris lainnya.
Merchandise Laris, Kerugian Berkurang Drastis
Tidak hanya sponsor dan tiket, penjualan merchandise juga ikut mendongkrak keuangan klub. MU berhasil menekan kerugian secara signifikan, dari 113 juta paun menjadi hanya 33 juta paun (sekitar Rp 650 miliar).
Keputusan co-owner Sir Jim Ratcliffe untuk melakukan efisiensi besar-besaran menjadi kunci. Ia memecat sejumlah karyawan dan merampingkan operasional klub untuk menstabilkan finansial.
Namun, musim 2025/2026 diperkirakan akan lebih berat karena MU absen di kompetisi Eropa, yang berarti kehilangan potensi pendapatan signifikan.
Target Pendapatan Musim 2025/2026
CEO MU, Omar Berrada, tetap optimistis klub akan menghasilkan antara 640–660 juta paun pada akhir musim ini meskipun ada pemotongan nilai kontrak apparel dengan Adidas sebesar 10 persen akibat absennya MU di Eropa.
“Klub sudah menunjukkan ciri khas Manchester United, yakni tangguh. Sebab kami tetap menghasilkan pendapatan rekor di tahun yang penuh tantangan,” ujar Berrada.
Ia juga menegaskan manajemen akan bekerja keras memperbaiki sektor olahraga agar MU kembali kompetitif. Fans pun berharap hasil positif segera datang agar prestasi di lapangan bisa sejalan dengan performa keuangan yang cemerlang.