BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Puluhan rumah warga di Kampung Sukamanah, Desa Soreang, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, hancur diterjang angin puting beliung, Selasa (16/9/2025).
Peristiwa angin puting beliung di Soreang ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB itu berlangsung selama kurang lebih 10 menit dan membuat warga panik berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Berdasarkan rekaman video amatir warga, terlihat angin berputar dengan kecepatan tinggi menerjang kawasan permukiman padat penduduk. Sejumlah atap rumah beterbangan, kanopi roboh, dan beberapa pohon tumbang di sekitar lokasi.
Sedikitnya dua rumah mengalami kerusakan cukup parah, sementara puluhan lainnya mengalami rusak ringan hingga sedang.
Salah satu warga, Irma Rahayu, mengaku kanopi rumahnya hancur diterpa angin kencang. Akibat peristiwa itu, ia menaksir kerugian mencapai sekitar Rp2 juta.
“Tiba-tiba angin besar datang, kanopi langsung roboh. Kami hanya bisa pasrah karena tidak sempat menyelamatkan barang-barang,” ungkapnya.
Warga lain, Budiman, mengatakan hingga kini mereka belum menerima bantuan resmi dari pemerintah daerah. Karena khawatir turun hujan deras, warga terpaksa memperbaiki kerusakan rumah secara swadaya dengan peralatan seadanya.
“Kami berharap pemerintah bisa segera membantu, karena banyak warga yang rumahnya rusak dan tidak mampu memperbaikinya sendiri,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan asesmen di lapangan untuk mendata jumlah pasti rumah yang terdampak. Pendataan ini diperlukan sebelum menyalurkan bantuan darurat, baik berupa material bangunan maupun logistik.
Fenomena angin puting beliung di wilayah Bandung selatan sendiri kerap terjadi saat peralihan musim. BMKG sebelumnya telah mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Peristiwa ini menambah daftar bencana angin puting beliung yang melanda Jawa Barat dalam beberapa bulan terakhir.
Warga berharap agar pemerintah daerah dapat menindaklanjuti dengan program mitigasi, termasuk perbaikan tata ruang kawasan rawan bencana serta penyediaan rumah tahan bencana. (ctk)









