BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) kembali melahirkan doktor baru dalam bidang Ilmu Manajemen, pada Kamis (25/9/2025).
Henry Boyke Sitompul resmi meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen setelah mempertahankan disertasi berjudul “Strategi Optimalisasi Penerapan Budaya Kepatuhan Staf Klinis dalam Upaya Meningkatkan Keselamatan Pasien (Studi Kasus pada Rumah Sakit Pemerintah RSUD Pasar Rebo di Provinsi Daerah Khusus Jakarta)” dalam Sidang Promosi Doktor yang digelar di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan, Kampus Pascasarjana Unpas, Jalan Sumatra No. 41, Kota Bandung.
Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Azhar Affandi, SE., M.Sc., yang bertindak sebagai Ketua Sidang Promosi.
Henry dibimbing oleh Promotor Prof. Dr. H. M. Sidik Priadana, MS., serta Co-Promotor Prof. Dr. H. Horas Djulius, SE.
Adapun jajaran penelaah/penguji atau oponen ahli terdiri dari Dr. H. Yusuf Arifin, S.Si., MM., Prof. Dr. H. Bambang Heru P, MS., Prof. Dr. Jaja Suteja, SE., M.Si., dan Prof. Dr. Dedi Hadian, MM.

Pentingnya Kepatuhan dalam Keselamatan Pasien
Dalam penelitiannya, Henry menyoroti pentingnya kepatuhan staf klinis dalam penerapan budaya keselamatan pasien, khususnya melalui penggunaan Surgical Safety Checklist (SSC) di RSUD Pasar Rebo, Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menganalisis sejauh mana kepatuhan staf klinis memengaruhi efektivitas implementasi SSC.
Hasil penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada pengembangan ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), tetapi juga memperkaya teori budaya organisasi dan kepatuhan dalam konteks pelayanan kesehatan.
Henry menegaskan, meski studi kasus ini memberikan wawasan mendalam, generalisasi hasilnya masih terbatas sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan di berbagai rumah sakit dengan cakupan lebih luas.

Ia juga menekankan pentingnya memadukan ilmu kepatuhan dengan disiplin lain seperti manajemen, komunikasi, analisis risiko, serta penyelesaian masalah guna memperkuat budaya keselamatan pasien secara berkelanjutan.
Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan
Berdasarkan hasil sidang, Henry dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3,73 dan meraih predikat “Sangat Memuaskan.” Ia menjadi doktor ke-568 Ilmu Manajemen Pascasarjana Unpas.
Dalam wawancara usai sidang, Henry menekankan urgensi penerapan SSC dalam praktik bedah di rumah sakit.
“Surgical Safety Checklist itu penting sekali dalam pelayanan bedah. Banyak situasi menunjukkan kepatuhan masih kurang, padahal ini berdampak langsung pada keselamatan pasien. Karena itu, kita harus patuh pada setiap proses pelaksanaan operasi, termasuk mengisi SSC dengan tepat,” ujarnya.
Henry juga mengungkapkan rencananya untuk menerbitkan sebuah buku berdasarkan hasil penelitiannya.

“Harapannya, buku ini bisa mempermudah para dokter dan tenaga kesehatan memahami makna serta tujuan kepatuhan SSC agar pelayanan selalu mengedepankan keselamatan pasien,” tambahnya.
Ia pun memberikan apresiasi terhadap Pascasarjana Unpas.
“Saya kira Unpas telah mengakomodasi kebutuhan para profesional yang sibuk dengan cara-cara yang memudahkan, misalnya melalui sistem pembelajaran online. Harapan saya, Pascasarjana Unpas bisa terus menjadi salah satu perguruan tinggi yang paling diminati untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi,” pungkasnya.
Komitmen Pascasarjana Unpas
Dengan kelulusan Henry Boyke Sitompul, Pascasarjana Unpas kembali menunjukkan konsistensinya dalam mencetak doktor berkualitas yang mampu memberikan kontribusi nyata, baik secara akademis maupun praktis, khususnya dalam bidang manajemen pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien. (han)












